News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Mandor Bangunan Rudapaksa Siswi SMP 109 Kali, Terbongkar saat Korban Tiba-tiba Melahirkan Bayi

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelecehan - Mandor bangunan di Klaten rudapaksa siswi SMP 109 kali, terbongkar saat korban tiba-tiba melahirkan. Berikut faktanya

TRIBUNNEWS.COM - GS alias Ganden (50), pria di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tega merudapaksa siswi SMP.

Ironisnya, perbuatan bejat pelaku itu telah dilakukan hingga 109 kali.

Kasus ini terungkap saat korban mengeluhkan sakit perut.

Setelah dibawa ke rumah sakit, bocah berusia 15 tahun itu melahirkan seorang bayi.

Kini, pria yang sehari-hari bekerja sebagai mandor bangunan itu telah diamankan pihak berwajib.

Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta kasus mandor bangunan rudapaksa siswi SMP hingga 109 kali:

Baca juga: Bocah SMP di Klaten Buang Bayinya Sendiri, Terungkap Warga yang Dengar Tangisan saat Cari Rumput

Tiba-tiba Melahirkan Bayi

Melansir TribunJogja.com, kasus ini terungkap saat korban mengeluhkan sakit di bagian perut pada Minggu (18/12/2022)

Saat itu, korban mengeluhkan sakit perut dan merasa seperti diare.

Namun, saat buang air besar tak kunjung keluar.

Demikian disampaikan oleh Kanit IV Satreskrim Polres Klaten, Ipda Febryanti, Selasa (7/2/2023).

"Korban pergi ke kamar mandi untuk buang air besar, tapi tak keluar."

"Kemudian dibawa orangtua korban ke rumah sakit dan diinfus," jelasnya.

Setibanya di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tiba-tiba korban melahirkan seorang bayi.

Orangtua korban pun terkejut dan menanyai anaknya siapa yang telah melakukan perbuatan bejat kepada korban hingga hamil dan melahirkan.

Setelah mendapat pengakuan dari korban, kasus itu kemudian dilaporkan ke Mapolres Klaten.

G (baju tahanan) tersangka kasus dugaan persetubuhan pada anak di bawah umur saat dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Wanita di Jambi Lecehkan 17 Anak, Pelaku Laporkan Balik 8 Anak yang Diduga Lakukan Rudapaksa

"Orangtua korban bersama perangkat desa coba mendatangi rumah G."

"Namun didapati pelaku sudah kabur ke Cirebon dan nomor telepon sudah tidak aktif," terangnya.

Pelaku Ditangkap di Jawa Barat

Polisi kemudian melakukan pengejaran dan akhirnya meringkus pelaku pada Sabtu (14/1/2023) sekira pukul 02.00 WIB.

Pelaku diamankan saat berada di rumah kontrakan di Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Beraksi 109 Kali

Dikutip TribunSolo.com, Febryanti mengatakan, aksi bejat pelaku dilakukan sejak April 2022 hingga November 2022.

Total sudah sebanyak 109 kali pelaku merudapaksa korban.

Aksi pertama terjadi di rumah korban yang kala itu dalam kondisi sepi.

"Saat itu, korban sedang menyapu di dalam rumah, kemudian tersangka masuk melalui pintu belakang rumah korban," bebernya.

Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Tiri Berulang Kali hingga Hamil, Minta Korban Mengaku Dihamili Tentara

GS kemudian menggandeng tangan korban dan masuk ke sebuah ruangan di rumah korban.

"Sementara untuk kejadian kedua sekira bulan April 2022, berlokasi di rumah tersangka. Ia menghubungi korban lewat WA," ujar Febryanti.

Kejadian ketiga juga terjadi di rumah pelaku yang kala itu dalam kondisi kosong.

Korban awalnya sempat menolak, tapi pelaku terus melakukan bujuk rayu hingga akhirnya korban datang.

"Untuk kejadian keempat hingga 109 kali dengan tempat yang berbeda."

"Baik di rumah tersangka, korban, dan beberapa kali di hotel di Kabupaten Boyolali," ungkapnya.

Sementara kejadian terakhir pada November 2022 di sebuah penginapan di Kabupaten Boyolali.

Korban Sering Dimintai Tolong Istri Pelaku

Kejadian memilukan yang menimpa korban ini bermula saat istri pelaku sering meminta tolong korban.

Dari situ, pelaku mulai akrab dengan korban.

Ilsutrasi - mandor bangunan di Klaten tega merudapaksa siswi SMP hingga 109 kali (Net)

"Korban sering dimintai tolong mengantar istri tersangka untuk kontrol periksa di PKU Delanggu," kata Wakapolres Klaten, Kompol Tri Wahyuni kepada TribunSolo.com, Selasa (7/2/2023).

"Setelah kenal lama dan akrab, maka tersangka dan korban saling menyimpan nomer WA," tambahnya.

GS tiba-tiba menghubungi korban lewat WhatsApp pada Maret 2022.

Hal itu menjadi awal mula pelaku merayu korban hingga menyatakan perasaannya.

"Setelah tersangka menyatakan perasaan ke korban, tersangka terus menghubungi korban serta memberi perhatian ke korban," bebernya.

Pelaku terus merayu korban hingga perbuatan asusila pun terjadi berulang kali.

"Pelaku mengajak korban dengan rata-rata 4 kali dalam seminggu."

"Kecuali bulan Juni seminggu 4 kali dan November 1 kali berhubungan," tandasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Almurfi Syofyan, TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini