TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Empat orang warga dinyatakan meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 5,4 m yang mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).
Diketahui, titik gempa berada di kedalaman 10 km, di barat daya Kota Jayapura, dan getarannya terasa hingga ke Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Baca juga: BMKG: Gempa M 5,2 di Jayapura Tidak Berpotensi Tsunami
Hingga kini belum ada data resmi soal kerusakan, namun dampak terparah di area Ruko Dok II dimana sebuah kafe runtuh.
Akibat kafe tersebut runtuh, sedikitnya ada empat karyawan yang menjadi korban.
Dari data yang dihimpun Tribun-Papua.com dilapangan, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 7 orang dari dalam reruntuhan kafe tersebut.
Kapolres Jayapura, Kombes Pol Victor D Mackbon mengatakan, dari 7 orang tersebut, 4 di antaranya meninggal dunia.
"4 orang meninggal dan lainnya luka-luka," ujarnya.
Sekadar diketahui, ke-empat korban tewas tersebut kini berada di RSUD Jayapura.
Tidak berpotensi tsunami
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi di Jayapura, Papua tidak berpotensi tsunami.
"Dari hasil pemodelan numeris gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Dwikorita saat konferensi pers secara virtual, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Gempa M 5,4 Guncang Jayapura, BMKG: Jenis Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Dwikorita menyebut gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas 5 Modified Mercalli Intensity (MMI).
"Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan membangunkan orang yang tidur dan dampaknya dapat mengakibatkan retakan pada dinding," ujarnya.
Sementara di Kabupeten Jayapura, ia menuturkan terjadi gempa dengan skala intensitas 3 MMI.