TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Gempa tektonik di Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023) sore mengakibatkan sejumlah bangunan rusak parah.
Empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 tersebut.
Plt Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatikom) BNPB, Abdul Muhar menjelaskan korban yang meninggal dunia tersebut merupakan pengunjung sebuah cafe yang roboh hingga akhirnya masuk ke laut.
Reruntuhan bangunan cafe tersebut, kata dia, menutup para korban yang akhirnya korban yang diduga tidak dapat berenang tidak bisa menyelamatkan diri.
Baca juga: Gempa di Papua: Pemkot Jayapura Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 21 Hari, Ratusan KK Mengungsi
"Korban terperangkap di bawah reruntuhan cafe dan tertutup atapnya sehingga mungkin untuk warga dan korban yang tidak bisa berenang akan kesulitan untuk menyelamatkan diri," tuturnya.
Adapun hingga saat ini, kata dia, tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban di lokasi.
Ia pun berharap para korban dapat ditemukan dengan kondisi selamat.
"Kita berharap dan kita mendoakan supaya korban yang saat ini mungkin masih terperangkap bisa segera terselamatkan dan dalam keadaan hidup," tuturnya.
Gempa Dahsyat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa kali ini cukup dahsyat. Gempa terjadi sekira pukul 15.28 WIT.
Menurut BMKG Wilayah V, titik gempa berada di kedalaman 10 km, di barat daya Kota Jayapura, dan getarannya terasa hingga ke Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Belum ada data resmi BPBD Kota Jayapura soal bencana ini, namun dampak terparah di area Ruko Dok II dimana sebuah kafe runtuh dan tenggelam ke laut.
Akibatnya, sedikitnya empat pengunjung kafe yang menjadi korban.
Baca juga: 500 KK Terdampak Gempa di Kota Jayapura Mengungsi, Kemensos Dirikan Tenda Darurat
Karyawan tersebut terjebak di kafe yang roboh dan tenggelam ke laut.