TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Tiga dari empat jenazah korban peristiwa ledakan di rumah Darman (65), di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023) diserahkan kepada pihak keluarga.
Ketiga jenazah yang diserahkan kepada pihak keluarga adalah Darman dan dua anaknya, Arifin dan Deni Widodo.
Ketiganya meninggal dunia setelah terjadi ledakan diduga dari bahan baku petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) malam.
Proses penyerahan jenazah kepada keluarga dilakukan di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Warga Trauma Akibat Ledakan yang Tewaskan Satu Keluarga di Blitar: Saya Kira Gunung Kelud Meletus
Turut hadir dalam penyerahan jenazah korban Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, Kepala Desa Karangbendo Khoirul Anam, dan perwakilan keluarga korban.
Tiga jenazah tersebut diletakkan dalam tiga peti.
Jenazah diangkut menggunakan tiga mobil ambulans dari RSUD Srengat menuju ke Desa Karangbendo.
"Dari empat korban, yang jenazahnya sudah bisa dibawa pulang baru tiga korban. Yang satu masih proses identifikasi," kata Kepala Desa Karangbendo, Khoirul Anam.
Sementara satu jenazah korban lainnya, Betrisa Neswa Roszi (17) atau Wawa belum bisa diserahkan karena masih proses identifikasi.
Kondisi korban Darman, tubuhnya masih utuh dan mudah teridentifikasi.
Sedangkan kedua anaknya, Arifin dan Deni Widodo kondisi tubuhnya tidak utuh, tapi sudah teridentifikasi dari sidik jari dan tahi lalat di wajah serta bentuk tatanan gigi.
"Untuk korban Wawa masih proses identifikasi oleh ahli. Karena kerusakan (tubuhnya) parah," katanya.
Baca juga: Petugas Temukan 3 Panci di Lokasi Ledakan Blitar, Diduga Jadi Tempat Penyimpanan Bahan Petasan
Priyo Tak Mengenali Wajah 2 Adiknya
Priyo, anak kedua dari Darman mengaku tak bisa mengenali wajah kedua adiknya, Arifin (28) dan Deni Widodo (23) yang meninggal dunia akibat ledakan di rumah mereka pada Minggu (19/2/2023) malam.