Mengenai sifat termpramen Hidayatullah, Sugi mengatakan hal tersebut tidak terlihat dan kegiatannya hanya biasa saja.
Baca juga: Detik-detik Mario Dandy Aniaya David, Korban Disuruh Push Up 50 Kali hingga Ucapkan Kata Kasar
"Kalau tempramen itu ngga kelihatan, kegiatannya juga biasa saja."
"Tapi kalau ke anak asuhnya memang agak tempramen agak keras kalau anak itu salah. Dan kalau untuk main tangan itu ngga pernah lihat," ujarnya.
Selanjutnya, Sugi menerangkan juga anak-anak panti tidak pernah terdengar menangis setelah dimarahi Hidayatullah.
Selain itu, Sugi tidak pernah melihat bahwa Hidayatullah main tangan dengan anak-anak panti.
"Anak-anak panti itu ngga pernah nangis kalau abis dimarahin, mereka cuma diem aja," ungkapnya.
5. Punya Puluhan Anak Didik di Panti Asuhan
Panti Asuhan Fisabillillah Al Amin, Palembang diketahui dihuni oleh 18 orang anak.
Salah satu pengurus panti, Meli (49) mengatakan bahwa panti asuhan tersebut sudah berdiri sejak 2009.
"Panti asuhan ini sudah ada dari tahun 2009 sejak diresmikan, dulu ada di bawa sana dan sekarang pindah ke sini (tempat terjadinya penganiayaan)," ucap Meli.
Kemudian, total keseluruhan anak panti berjumlah 39 orang tetapi yang tinggal di dalam panti hanya 18 orang anak.
"Untuk keseluruhannya itu ada 39 orang tapi yang tinggal di panti ini hanya ada 18 orang, 10 perempuan dan 8 laki-laki."
"Untuk sisanya itu ada yang tinggal bersama keluarganya di satu Ilir dan ada juga yang di tiga Ilir," tambahnya.
Baca juga: Ibu di Jambi Ditahan Polisi Karena Aniaya Anak hingga Tewas: Korban Tidak Isi Air ke Ember
Mengenai anak-anak yang berada di luar panti itu sebagian besar memang masih ada keluarga dan tinggal bersama keluarganya.