Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang aparat TNI di Km 4 Jalan Paradiso Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (1/3/2023).
Sempat terjadi baku tembak antara KKB dan TNI sekitar pukul 15.30 WIT hingga pukul 16.20 WIT.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, mengatakan KKB melakukan penyerangan lebih dahulu sebelum terjadi baku tembak antara KKB dan TNI.
"Gerombolan KST (Kelompok Separatis dan Teroris) telah menyerang dan menembak Personel Kodim 1715/Yahukimo di Km 4 Jalan Paradiso Distrik Dekai," ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunPapua.com.
Ia mengatakan aparat melakukan penembakan karena KKB terus menyerang.
"Sampai pukul 16.20 WIT, gerombolan KST masih melakukan penembakan sehingga terjadi kontak tembak," imbuhnya.
Baca juga: KKB Tembaki Prajurit TNI, Keadaan di Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo Papua Pegunungan Mencekam
Baku tembak antara KKB dan TNI mengakibatkan satu personel Kodim 1715/Yahukimo berinisial Pratu LW meninggal dunia.
Selain itu, ada dua personel Kodim 1715/Yahukimo yang mengalami luka akibat tembakan dan masih dirawat.
Masih dari TribunPapua.com, kedua prajurit yang mengalami luka yakni Pratu NS dan Sertu RS.
Kedua korban luka tembak kondisinya masih sadar dan masih menjalani perawatan intensif di RSUD Yahukimo.
Baca juga: Takut Teror KKB, 18 Pekerja Puskesmas & Warga di Distrik Yelenggo Papua Minta Dievakuasi ke Mimika
KKB Serang Rombongan Polisi
Pada akhir 2022, KKB menyerang rombongan kendaraan polisi di KM1 Jalan Trans Yapen Saubaba - Angkaisera, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022) sore.
KKB sempat terlibat baku tembak dengan polisi dan mengakibatkan seorang operator sensor bernama Yeferson Sayuri tewas.
Selain itu, KKB juga membakar tiga mobil, dua di antaranya milik Polres Yapen.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, mengatakan baku tembak antara KKB dan aparat polisi berlangsung sekitar satu jam.
Menurutnya, polisi kalah dalam baku tembak ini karena posisi KKB berada di ketinggian.
"Memang kontak tembak ini tidak bisa dipungkiri karena posisi mereka berada di ketinggian, anggota sudah berupaya melakukan pembalasan dan mencari posisi yang menguntungkan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Paul Manahara/Astini Mega Sari/Raymond)