TRIBUNNEWS.COM - Polri terbangkan pesawat tanpa awak atau drone saat olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Ia mengatakan, drone digunakan untuk mengambil foto satelit.
"Nanti drone ini akan naik mengambil foto satelit. Nanti akan langsung melihat apa yang menyebabkan, termasuk juga kemungkinan apa ini, termasuk proses penyelidikan secara scientific," ucapnya.
Trunoyudo juga menyebutkan, penggunaan drone untuk memantau kebakaran secara umum dan khusus (titik api awal).
"Tadi sudah saya sampaikan dari secara umum dan secara khusus ya. Kalau khusus kan dari titik api awal," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJakarta.com.
Baca juga: Nusron Wahid Ingatkan Pertamina: Selain Plumpang, TBBM Samarinda juga Dekat Pemukiman
"Di TKP ini ada beberapa gabungan yang pertama dari Labfor, Inafis, puslabfor, Pusinafis. Inafis ada dua, dari Mabes, ada juga dari Polda Metro Jaya," kata Trunoyudo.
Olah TKP dilakukan untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan sumber awal api.
"Tujuan utamanya untuk mencoba melihat, mencari titik api sumber utama, sehingga bisa mengetahui apa penyebab (kebakaran),"
"Dan kemudian nantinya akan dibuat suatu sketsa tempat kejadian perkara (TKP)," tambahnya.
Keluarga Korban Tewas Belum Dapat Kejelasan
Diketahui, kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) menelan korban jiwa.
Seorang anggota keluarga korban tewas, Susilawati mengaku belum mendapatkan info soal ganti rugi seperti yang dijanjikan PT Pertamina.
Ia mengatakan Pertamina belum membahas soal ganti rugi.