TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB siang.
Dikutip dari magma.esdm.go.id, hingga Sabtu pukul 18.00 WIB status Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga.
Status Gunung Merapi akan diperbarui apabila ada perubahan ataupun peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," keterangan tertulis Magma Indonesia.
Informasi tersebut juga dibenarkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," kata Agus saat konferensi pers secara daring, Sabtu sore.
Baca juga: Sejarah Erupsi Gunung Merapi, Sudah Meletus Lebih dari 80 Kali
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya puncak Merapi.
Yakni meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Lalu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG menyebut rentetan erupsi awan panas guguran masih berlangsung hingga sekitar pukul 16.40 WIB.
"Kemudian berlangsung sampai sekarang ya, sekarang masih terjadi," kata Agus.
Menurut Agus, jumlah kejadian awan panas guguran hingga pukul 16.00 WIB tadi tercatat sebanyak 24 kali.
Ia menuturkan, jarak luncur terjauh adalah 4 kilometer ke arah barat daya atau Sungai Bebeng dan Krasak, Sleman.