Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kantor desa, dan relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) merespons erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023).
PMI mendistribusikan 7.500 pcs masker kepada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Merapi untuk membantu melindungi masyarakat dari abu vulkanik yang terbawa angin pada Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Gunung Merapi Masih Luncurkan Awan Panas Guguran, Status Siaga, Masyarakat Belum Diminta Mengungsi
Selain itu, PMI juga siap mengirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak apabila dibutuhkan, dengan koordinasi bersama BPBD setempat.
PMI melakukan kaji cepat (assessment) dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengevaluasi kebutuhan bantuan di daerah terdampak.
PMI Kabupaten Boyolali, PMI Magelang, PMI Wonosobo, dan PMI Temanggung sudah berada dalam kondisi siaga dan merespons erupsi Gunung Merapi.
Kepala Markas PMI Magelang, Arief Setyohadi, menjelaskan bahwa berdasarkan data mutakhir, hujan abu melanda sebanyak 41 desa di 11 kecamatan di Magelang.
"Hingga saat ini, relawan PMI masih berfokus melakukan kaji cepat untuk memetakan situasi serta menyiapkan operasi di daerah terdampak. PMI juga telah membina relawan Sibat di beberapa desa yang rawan terdampak," ujar Arief.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi: Guguran Awan Panas Masih Terjadi pada Malam Hari Minggu 12 Maret 2023
PMI berkomitmen untuk terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.
PMI juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.