News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Desa Dibunuh Mantri

Mantri Tusuk Kades di Serang Mengaku Tidak Niat Membunuh, Hanya Ingin Beri Efek Jera karena Cemburu

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantri yang bunu kepala desa di Serang mengaku tidak berniat membunuh dengan suntikan yang ditusukkan pada Punggung, hanya ingin beri efek jera.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantri berinisial S yang menusuk Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir, hingga tewas mengaku tidak berniat membunuh dengan suntikan yang ditusukkan pada punggung korban.

S menyatakan ia tidak berniat membunuh Salamunasir karena cairan yang masuk ke dalam tubuh kades itu adalah cairan injeksi yang biasa digunakan untuk obat, bukan racun.

Awalnya, S hanya berniat memberikan efek jera saja kepada Salamunasir.

Lantaran S terbakar api cemburu setelah melihat foto istrinya berinisial NN bersama Salamunasir sedang makan.

"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku (S), alasan menyuntikan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Pengacara S, Raden Elang, dikutip dari Tribunbanten.com, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Populer Regional: Viral Awan Panas Merapi Berbentuk Petruk - Kades Disuntik Mati di Serang

Bahkan setelah korban mengalami lemas dan sesak napas, S juga membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang, hingga ke RSUD Banten.

"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas."

"Sehingga pelaku (S) juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," pungkasnya.

Untuk diketahui, kini status S sudah menjadi tersangka karena kasus penusukan Kades Salamunasir hingga tewas.

Pelaku S Ingatkan Istri Terkait Masalah Cemburu

Raden Elang mengatakan pelaku sudah beberapa kali mengingatkan istrinya berkaitan dengan masalah cemburu.

"Pelaku juga datang ke rumah korban untuk mengklarifikasi terkait dugaan perselingkuhan," kata Raden Elang.

Keterangan dari Sekretaris Desa (Sekdes) Curug Goong, Maskun, istri S yang berprofesi sebagai Bidan memang dekat dengan Salamunasir karena berkaitan dengan profesi semata.

"Kenal seperti biasa aja (secara profesi). Tersangka (S) ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," kata Maskun.

Di sisi lain, isu perselingkuhan antara Salamunasir dengan istri S muncul.

Namun terkait hal ini, Maskun mangaku tidak mengetahui.

"Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan," pungkasnya.

Kronologi Kasus

Rumah Salamunasir di Kampung Sukamanah, RT 04, RW 02, Desa Curuggoong, Kabupaten Serang, Banten, terlihat sepi dan sudah dipasang garis polisi. Mantri yang bunu kepala desa di Serang mengaku tidak berniat membunuh dengan suntikan yang ditusukkan pada Punggung, hanya ingin beri efek jera. (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)

Peristiwa penusukan tersebut bermula saat pelaku penusukan S mendatangi kediaman Salamunasir di Kampung Sukamanah.

Kemudian, pelaku meminta kepada istri korban untuk menelepon Salamunasir karena saat itu korban sedang berada di luar.

Tak berselang lama, Salamunasir tiba di rumah setelah ditelepon oleh istrinya tersebut.

Selanjutnya, terjadi cekcok atau keributan antara korban Salamunasir dan pelaku S.

Dari cekcok tersebut, S menusukkan jarum suntik di bagian punggung korban dan tak lama Salamunasir pingsan.

Rekan kades bernama Muhaemin lalu membawa Salamunasir ke Puskesmas Padarincang.

Setelah sampai di Puskesmas, Salamunasir dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.

Namun, Salamunasir diduga sudah tewas ketika dalam perjalanan menuju RSUD Banten.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunBanten.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini