Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Akses Labuan Bajo-Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (14/3/2023).
Presiden berharap jalan tersebut dapat mendorong pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas.
“Pagi hari ini kita melihat bahwa jalan dari Labuan Bajo ke Golo Mori telah selesai. Ini akan memperbaiki konektivitas dalam rangka kita mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Tidak hanya mendukung pengembangan Labuan Bajo, Presiden juga menyebut jalan yang menghubungkan Labuan Bajo dan Golo Mori dapat mendukung perkembangan kawasan sekitarnya.
Jalan akses sepanjang 25 kilometer tersebut dibangun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp481 miliar.
“Kawasan antara Labuan Bajo dan Golo Mori nanti akan bisa berkembang dengan baik,” Katanya.
Baca juga: Progres Pembangunan MICE Golo Mori di Atas 90 Persen, Ditargetkan Rampung Kuartal I 2023
Dalam keterangan terpisah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X NTT, Agustinus Junianto, menjelaskan bahwa sepanjang jalan akses tersebut juga dibangun beberapa jembatan dengan total panjang 175 meter.
“Di dalam pembangunan jalan ini ada jembatan yang kita bangun sepanjang 175 meter, ada empat jembatan yaitu Jembatan Naganae, Jembatan Wae Mburak, Jembatan Wae Kenari, dan juga Jembatan Soknar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agustinus menilai bahwa dengan dibangunnya jalan akses tersebut dapat memangkas waktu tempuh dari Labuan Bajo menuju Golo Mori.
“Sebelumnya kalau dari Labuan Bajo sampai dengan di Golo Mori itu kita menempuh waktu kurang lebih dua sampai tiga jam, kalau sekarang hanya 30 menit,” jelasnya.
Jalan ini nantinya juga akan dipakai sebagai akses pertemuan KTT ASEAN Mei 2023 mendatang.
Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.