TRIBUNNEWS.COM - Seorang kepala desa (Kades) di wilayah Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, berinisial H diduga berbuat mesum dengan seorang wanita pegawai honorer Dinas Sosial (Dinsos) Lebak, Banten.
Perbuatan mesum itu pun terekam dalam sebuah video dan ramai diperbincangkan warga.
Atas perbuatannya tersebut, Sukma Jaya selaku Camat Cikulur akan memanggil oknum kades tersebut.
Pemanggilan tersebut untuk mendapatkan klarifikasi.
"Makanya nanti saya akan coba segera panggil, baru nanti kita mintai klarifikasinya dan keterangan ya,"
"Karena saya belum bisa menjawab yang sumbernya belum tentu kebenarannya, makanya saya akan coba panggil secepatnya," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Terungkap, Kades yang Dibunuh di Banten Ternyata Selingkuh dengan Istri Pelaku
Pihak camat juga akan memproses kejadian tersebut.
"Kita akan proses terlebih dahulu dan dipastikan yang bersangkutan harus hadir," kata Sukma.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Diki Ginanjar pun akan mengambil tindakan atas kasus tersebut.
Namun, pihaknya akan mengambil tindakan setelah mendapatkan laporan dari Camat Cikulur.
"Kalo soal kabar viralnya kita sudah mengetahui, tetapi secara laporan formal belum ada terkait video viral itu," ungkap Diki.
Disinggung soal apa sanksi yang akan diterapkan, Diki masih belum bisa membeberkannya.
"Itu nanti ada klarifikasi dari pak camat, kita gak elok juga kalo hanya menduga-duga. Kalo kita hanya nunggu laporan dari pak camat saja," ucapnya.
Baca juga: Awal Mula Kades di Banten Bertemu dengan Istri Mantri, Keluarga Salamunasir Bantah Perselingkuhan
Dilaporkan Warga
Terduga pelaku pemeran video mesum itu pun dilaporkan oleh warga ke polisi.
Iptu Andi Kurdiandy selaku Kasat Reskrim Polres Lebak mengonfirmasi hal tersebut.
"Sudah kita terima laporannya pada Rabu 15 Maret 2023 sore," ungkapnya, Kamis (16/3/2023).
Laporan warga pun akan ditindaklanjuti.
"Kita akan segera lakukan penyelidikan, terkait dengan hal tersebut," ujarnya.
Andi juga mengonfirmasi bahwa yang dilaporkan warga adalah kepala desa.
"Jadi dalam surat, terlapor nya itu kepala desa," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunBanten.com, Nurandi)