Kata Ariawa, ibunya tak mau tinggal bersamanya.
Jelantik memilih tinggal seorang diri di gubuk.
Baca juga: Dipolisikan Aspri Wamenkumham, Ketua IPW: Tersinggung Tak Berdasar, Seperti Kebakaran Jenggot
Tiba di rumahnya di Desa Duda Timur, Ariawa justru mendapatkan kabar mengejutkan dari warga bernama I Ketut Alit.
Gubuk yang ditempati orangtuanya terbakar. Ariawa bergegas melihat ibunya.
"Pada saat kejadian, I Ketut Alit ini melihat korban sudah di depan dapur dengan keadaan tertelungkup," imbuh Suarmawa.
Korban mengalami luka di bagian kaki, tangan dan punggungnya karena reruntuhan bangunan.
Polisi menduga, gubuk itu terbakar karena api tungku menyambar dinding.
Jelantik meninggal karena sesak setelah gubuk yang ditempati terbakar.
"Korban meninggal mungkin karena sesak napas," kata dia.
Ariawa pun menolak autopsi jenazah ibunya, ia ikhlas dan menganggap kejadian ini sebagai musibah.
Upacara penguburan rencananya akan digelar hari ini di Kuburan Banjar Pateh, Desa Duda Timur. (ful)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Mayat Lansia Tergeletak di Depan Gubuk Terbakar, Tertimpa Reruntuhan Bangunan di Karangasem