Dari hasil penyelidikan dengan dibantu oleh tim Gegana, Inafis, dan Labfor ditemukan bahan peledak berupa senyawa Potasium, Sulfur, dan Alumunium.
"Dan ini hasil penyelidikan kejadian ini merupakan low explosive (ledakan rendah), karena bahan mercon," ungkap Ahmad Luthfi.
Baca juga: Dua Tewas, Tujuh Hilang dalam Musibah Ledakan Besar di Pabrik Cokelat Pennsylvania
"Kami pastikan itu petasan. Dan, ini ditemukan kantong plastik berisi bubuk mercon. Jadi, final ceknya akan kita rilis lagi," imbuhnya.
Saat ledakan terjadi, Ahmad Luthfi mengatakan bahwa korban sedang membuat petasan yang akan dijual.
Di mana ditemukan juga selongsong atau tempat mercon di lokasi kejadian.
"Korban akan membuat petasan, dia itu meracik, untuk dijual. Karena ditemukan selongsong atau mercon yang belum diisi obat."
"Untuk berapa lama korban membuat mercon masih kami lakukan pengembangan," terang Ahmad Luthfi.
Untuk diketahui, bahan petasan didapatkan korban dari daerah Tegalrejo.
"Untuk bahannya (bahan petasan) didapatkan korban dari daerah Tegalrejo. Itu, didapatkam dari kesaksian daripada saksi," jelas Ahmad Luthfi.
Kesaksian Warga
Salah satu warga setempat, Amin Fahrudin (68) mengaku saat ledakan terjadi, dirinya mendengar suara dentuman yang besar.
"Saat itu saya dan keluarga masih berada di masjid untuk salat tarawih. Jadi, kejadian masih melaksanakan salat. Iya, sempat terasa getaran seperti gempa bumi," ucapnya, dikutip dari Tribunjogja.com.
Meskipun mendengar dentuman yang besar, Amin tidak langsung pulang ke rumah tetapi tetap melanjutkan salat tarawih sampai selesai.
Setelah itu, dirinya pun terkejut mendapat rumahnya sudah hancur terkena ledakan.
"Ya, saya dengan keluarga tetap lanjut salat sampai selesai. Lalu, pulang ke rumah sudah mendapati rumah rusak yaitu bagian depan rumah, atapnya roboh, dinding juga runtuh."
"Untuk korban jiwa atau luka dari keluarga saya, Alhamdulillah tidak ada, karena kebetulan semua lagi salat tarawih di masjid," ucap Amin.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjogja.com/Nanda Sagita Ginting)