Erupsi tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 145 detik.
Andi mengatakan Erupsi kedua Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 07.43 WIB.
"Dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 m di atas puncak atau kurang lebih 2.157 m di atas permukaan laut," ujarnya.
"Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut," imbuhnya.
Erupsi tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi 118 detik.
Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi sebanyak tiga kali dalam dua hari terakhir pada 27-28 Maret 2023.
Andi mengimbau masyarakat, pengunjung, dan pendaki untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang/Tribunlampungselatan.com/Dominius Desmantri Barus)