News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia U20

Hasto Kristiyanto Pahami Kesedihan Pemain Timnas RI yang Sudah Berlatih, Tapi Harus Sadar Sejarah

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengklaim turut memahami kesedihan pemain tim nasional (timnas) Indonesia yang sudah berlatih keras. Akan tetapi, dia mengingatkan para pemain untuk sadar sejarah.

Hal itu diungkap oleh Hasto untuk menanggapi soal pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20. Pembatalan itu disinyalir satu di antaranya karena penolakan PDIP terhadap timnas Israel.

"Kami menyadari betapa beratnya buat timnas kita yang tekad berlatih. Tetapi tidak akan ada pemain yang hebat tanpa gemblengan lahir batin. Kami percaya apa yang terjadi justru akan menggembleng tim nasional kita," ujar Hasto dalam konferensi pers di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Dia berpendapat bahwa mimpi pemain timnas Indonesia tidak akan pernah luntur karena batal bermain dalam ajang piala dunia U-20. Hasto pun mengingatkan setiap pemain harus paham sejarah.

Khususnya, lanjut Hasto, sejarah perjuangan tanah air dalam membela kemerdekaan Palestina. Hal itu dibuktikan dengan terbangunnya stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Baca juga: PDI Perjuangan Bakal Gelar Rakornas di GBK pada 24 Juni 2023

"Di satu sisi kita sebagai bangsa memang punya niat yang kuat di dalam membangun tim sepak bola yang handal, tetapi di sisi lain kita juga terikat pada tugas-tugas sejarah yang harus kita jalani dengan sebaik-baiknya," ungkap Hasto.

Hasto pun mengklaim bahwa sikap Indonesia harus konsisten menolak Israel bermain di Indonesia.

Dia tidak mau GBK yang merupakan simbol terhadap pembelaan Palestina menjadi tak direalisasikan.

"Bagaimana orang nanti akan berkata buat apa GBK ini yang hadir karena sikap konsistensi terhadap pembelaan Palestina lalu setelah kita punya kesadaran, apalagi diperburuk oleh berbagai tindak kemanusiaan kita melupakan aspek itu " jelas Hasto.

Hasto menginginkan pemain timnas Indonesia nantinya tidak hanya handal, disiplin dan militan.

Sebaliknya, pemain itu nantinya juga memiliki kekuatan moral dalam menghadapi sesuatu.

"Kita jadikan sebagai energi pemulihan bagaimana kita menggembleng anak-anak bangsa dari dini untuk menjadi tim sepak bola yang handal, berdisiplin, militan, yang punya suatu kekuatan moral yang punya kemampuan teknik-teknik yang hebat," pungkasnya.

Pemain Timnas Indonesia U-20 Serang IG Ganjar

Penggawa Timnas Indonesia U-20 menumpahkan rasa kekecewaannya di akun media sosial Ganjar Pranowo.

Kekecewaan muncul usai IFA mengumumkan dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Rabu (29/03/2023).

"Terima kasih banyak Pak. Oh iya Pak, kami tahu Pak, nasib Bapak sudah terjamin. Masa depan Bapak juga sudah bagus. Sedangkan kami Pak? Kami baru mau merintis karir menjadi lebih baik. Tapi, batu lompatan kami sudah dihancurkan oleh Bapak,” ujar penyerang Timnas Indonesia U-20 Hokky Carakan melalui akun Instagram @hokkycaraka_.

Gelandang Timnas Indonesia U-20 Marselino Ferdinan juga turut meluapkan unek-uneknya kepada Ganjar menggunakan Bahasa Jawa.

“Sehat-sehat ya Pak. Tidak apa-apa Pak, saya tidak marah. Pokok e seger waras nggeh,” tulis Marselino melalui akun @marselinoferdinan10

Winger Timnas Indonesia U-20 Dzaky Asraf pun juga turut kecewa terhadap keputusan FIFA lantaran pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menolak keikutsertaan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20.

"Terima kasih Pak. Saya hanyalah anak desa yang mempunyai mimpi untuk bermain di Piala Dunia U-20. Dan, betapa bangganya orang tua saya ketika dia melihat anaknya bermain untuk Timnas Indonesia U-20 di tengah ribuan penonton. Tapi ini hanyalah sekadar mimpi,” tutur Dzaky Asraf melalui akun @muhammmaddzaky_.

Striker Timnas Indonesia U-20, Rabbani Tasnim, juga menumpahkan kekecewaannya terhadap Ganjar yang telah mengubur mimpinya untuk berlaga di hadapan rakyat Indonesia bahkan mendoakan Ganjar agar merasakan kekecewaan yang sangat mendalam seperti yang Timnas rasakan.

“Terima kasih Pak telah mengubur dan menghancurkan mimpi besar kami untuk bermain di Piala Dunia U-20 di hadapan rakyat sendiri. Semoga suatu saat Bapak merasakan kekecewaan dan sakit hati yang sangat mendalam seperti yang kami rasakan,” tutur Striker Timnas Indonesia U-20 Rabbani Tasnim melalui akun @rabbanitasnim

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini