Menurut penuturannya, Mbah Slamet melakukan perbuatan keji itu karena terlilit utang.
"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," kata dia.
4. Promosi di Facebook
Masih dari TribunJateng.com, Mbah Slamet dibantu oleh rekannya yaitu BS dengan mengiklankan praktik perdukunan lewat Facebook.
"BS hanya mempertemukan antara korban dan tersangka, dan mempromosikan di Facebook."
"Karena tersangka tidak punya kemampuan dalam menggunakan Facebook."
"BS mendapat imbalan dari tersangka antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta," ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Selasa.
Iming-imingi Korban Keuntungan Besar
Sementara itu, Mbah Slamet dalam menjalankan aksinya diketahui mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar jika menggandakan uang di tempatnya.
Misalnya, jika korban menyetor uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta, maka mereka dijanjikan uangnya akan digandakan menjadi Rp 5 miliar.
Baca juga: Mulyadi Hilang Sejak 2021 Setelah Menemui Mbah Slamet di Banjarnegara, Berawal dari Jeratan Utang
Namun, bukannya menepati janji, para korban malah dibunuh secara keji dengan dikubur di satu liang lahat di area perkebunan di Desa Balun.
Polres Banjarnegara telah menangkap Mbah Slamet dan asistennya, BS, yang merupakan warga Comal, Pemalang.
Adapun pasal yang dikenakan atas aksi keji tersangka adalah pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Berita lain terkait Dukun Sadis di Banjarnegara