Josua dan anak buahnya terlihat menemui pihak keluarga di rumah yang ada di Gang Rukun, Lingkungan 34, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Sampai di rumah duka, Josua yang masih menggunakan seragam lengkap bersimpuh di depan peti mati Josua.
Tampak keluarga Putra menangis meraung-raung meratap di depan jasad yang sudah kaku.
Terlihat beberapa kali Josua berusaha menenangkan seorang wanita yang menangis tersedu-sedu.
"Bapak ibu yang kami hormati dan kami banggakan, terima kasih telah berkunjung di tempat kami yang sederhana ini dalam suasana duka," kata seorang lelaki, keluarga dari mendiang Putra, Selasa (4/4/2023).
Laki-laki berkemeja berkepala plontos itu mengatakan, bahwa kematian Putra adalah kehendak Tuhan.
"Oleh sebab itu, nanti ada beberapa acara yang kita lakukan pada malam hari ini. Yang pertama adalah pengantar dari kami pihak keluarga, bahwa anak kita, saudara kita, Adi Putra Nduru sudah meninggalkan kita beberapa waktu yang lalu," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut pria tersebut, apapun yang terjadi, keluarga mengembalikan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dari amatan Tribun-medan.com, suasana rumah duka dipenuhi sesak para pelayat dan tetangga.
Mereka penasaran dengan kematian Putra.
Beberapa orang yang datang ke rumah mendiang Putra langsung mengeluarkan handphone, dan merekam semua peristiwa yang terjadi di rumah duka.
Informasi didapat Tribun-medan.com, Putra tewas setelah perutnya luka parah.
Ada yang bilang, Putra tewas setelah letusan senjata api petugas.
Namun polisi mengatakan Putra tewas usai perutnya robek terkena seng dan pagar.
Keluarga Ikhlas
Tahanan Polres Pelabuhan Belawan, Adi Putra Nduru tewas saat berupaya melarikan diri.
Tewasnya Adi Putra Nduru pun diikhlaskan oleh pihak keluarganya.
Paman Adi Putra Nduru, Heman Nduru mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah bekerja keras dalam mengupayakan penegakkan hukum atas perbuatan yang dilakukan oleh sanak keluarganya.
"Pertama kami ucapkan terimakasih kepada Polisi, yang sudah berupaya menegakkan hukum kepada keluarga kami yang sudah melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan keluarga kami itu tentu harus dipertanggungjawabkan oleh hukum," Kata Heman Nduru Rabu (5/4/2023).
Herman menegaskan bahwa kematian Adi Putra Nduru bukan lah akibat tembakan petugas.
Karena pihak keluarga sendiri sudah menyaksikan sendiri proses medis saat di Rumah Sakit yang menunjukkan kematian keluarganya akibat luka terjatuh saat berupaya melarikan diri.
"Saya mau menegaskan sebagai pihak keluarga, bahwa kematian keluarga kami bukan karena luka tembak, namun murni akibat luka terjatuh saat melarikan diri. Kami sendiri sudah menyaksikan upaya yang dilakukan dan sudah mengecek badan keluarga kami, bahwa tidak ada luka tembak, yang ada luka robek di dada sebelah kiri," ujarnya.
Ia menyebutkan, atas kejadian tersebut pihak keluarga memilih untuk mengikhlaskan kematian Adi Putra Nduru akibat upaya pelariannya dari proses hukum.
"Kami dari keluarga ihklas dengan kepergiannya," katanya.
Sebelumnya Adi Putra Nduru, tahanan Polres Pelabuhan Belawan tewas saat akan melarikan diri.
Ketika Putra melarikan diri, terdengar suara letusan senjata api dari petugas Polres Pelabuhan Belawan.
Belum tahu pasti, apakah tembakan itu sengaja diarahkan ke Putra atau tidak.
Namun, Putra yang sempat melarikan diri ke atap rumah warga jatuh dalam kondisi bersimbah darah.
Menurut informasi yang diperoleh Tribun-medan.com, kejadian ini bermula saat Putra hendak diantarkan oleh petugas ke Rutan Labuhan Deli menumpangi mobil Toyota Avanza.
Lalu, di perjalanan, petugas sempat berhenti di Jalan Lingkar Pelabuhan Belawan, karena situasi lalu lintas macet.
Di saat macet itu pula, Putra nekat kabur dengan kondisi tangan terborgol.
Putra melarikan diri permukiman warga di Lingkungan 37, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Di sana, Putra naik ke atap rumah warga.
"Lama dia dicari tadi. Rupanya di atas genteng," kata warga, Selasa (4/4/2023) malam.
Tak lama berselang, terdengar suara letusan senjata api.
Putra pun jatuh dari atas atap dengan kondisi bersimbah darah.
Petugas kemudian meringkus Putra, dan berusaha menyelamatkan nyawanya.
Nahas, setelah mendapat pertolongan, warga Gang Rukun, Lingkungan 43, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan ini meninggal dunia.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon belum bisa dimintai keterangannya.
Sebab, Josua masih berada di rumah duka menemui keluarga Putra. (Tribun Medan/Surya/Tribunnews)