TRIBUNNEWS.COM - Polisi menyebut dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Tohari (45) alias Mbah Slamet masih berbelit-belit dalam memberi keterangan.
Mbah Slamet merupakan tersangka pembunuhan berantai terhadap 12 orang.
Selain itu, rekan Mbah Slamet yakni BS (32) juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyampaikan kondisi terkini dari Mbah Slamet dan BS.
"Saat ini tersangka ST dan BS dalam keadaan baik dan terpantau kesehatannya oleh Tim Dokkes Polres Banjarnegara," ujarnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin (10/4/2023).
"Tersangka masih berbelit-belit dalam memberikan keterangan," lanjut Iqbal.
Ia mengungkapkan, untuk mengetahui kondisi kejiwaan Mbah Slamet dan BS, Tim Psikolog dari Biro SDM Polda Jateng masih melaksanakan tes psikologi terhadap tersangka.
Daftar Korban yang Teridentifikasi
Berikut 8 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah teridentifikasi sebagaimana rilis dari Polda Jateng:
1. Paryanto (53), laki-laki, warga Sukabumi;
2. Irsad (43), laki-laki, warga Lampung;
3. Wahyu Tri Ningsih (41), perempuan yang merupakan istri Irsad, warga Lampung;
4. Mulyadi Pratama (46), warga Palembang;
5. Theresia Dewi, warga Magelang
6. Okta Ali Abrianto, warga Magelang yang merupakan anak Theresia;
7. Riani, warga Lampung;
8. Suheri, warga Lampung yang merupakan suami Riani.
Baca juga: Sosok Theresia Dewi, Korban Pembunuhan Mbah Slamet Asal Magelang, Hilang Sejak November 2021
Update Posko Pengaduan Orang Hilang
Posko Pengaduan Orang Hilang telah menerima laporan pengaduan dari 20 orang hingga Sabtu (8/4/2023).
Adapun keluarga yang melapor berasal dari Lampung, Sumatera Selatan, dan Palembang.
Selain itu, mereka berasal dari Magelang, Yogyakarta, Solo, Wonosobo, Purbalingga, Banjarnegara, Sumedang, Tasikmalaya, Bogor, dan Depok.
"Setiap laporan pengaduan ditindaklanjuti dengan koordinasi Posko Ante Mortem guna mengumpulkan data identitas dan ciri fisik orang hilang dan mencocokkannya dengan ciri fisik jenazah yang belum teridentifikasi," ungkap Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
Baca juga: Ibu & Anak Asal Magelang Hilang Sejak November 2021, Ternyata Jadi Korban Mbah Slamet, Mobilnya Raib
Pengakuan Keluarga Korban
Kakak dari korban Riani, Panut (53), mengungkapkan akan membawa jenazah adiknya ke kampung halaman.
"Saya terima kasih kepada Polda Lampung dan Polres Banjarnegara."
"Itu adalah adik saya dan ke sini bersama dengan anaknya."
"Kita sudah putus komunikasi sejak 2021, pamitnya mau pergi usaha ke Jawa, cuma kita tidak tahu tujuannya kemana," ujarnya, Senin, seperti diberitakan TribunJateng.com.
Panut mengungkapkan, keluarga mengetahui ada berita pembunuhan Mbah Slamet melalui TikTok.
"Setelah dicocokkan lokasinya sama seperti yang pernah diceritakan."
"Kita awalnya tidak curiga, dikiranya hanya belum pulang saja," beber dia.
Baca juga: Kronologi Ibu dan Anak Asal Magelang Diduga Dibunuh Mbah Slamet, Pamit ke Banjarnegara, lalu Hilang
Sebagai informasi, jasad para korban ditemukan dalam keadaan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Polisi sempat mengalami kendala dalam identifikasi karena jasad para korban sudah menjadi tulang dan tengkorak.
Selain itu, pelaku tidak dapat mengingat identitas para korban.
Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku juga sengaja membakar kartu identitas korban untuk menutupi kasus ini.
Baca juga: Pasutri Asal Lampung Sempat Gadaikan Mobil Sebelum Bertemu Mbah Slamet, Uangnya untuk Digandakan
Adapun Mbah Slamet sudah menjalankan praktik dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.
Ia mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar jika menggandakan uang di tempatnya.
Agar para korban percaya, Mbah Slamet sempat memberikan uang pada korbannya senilai Rp 11 juta sebagai hasil penggandaan.
Korban dijanjikan misalnya setor uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta akan digandakan menjadi Rp 5 miliar.
Namun, bukannya menepati janji, para korban malah dibunuh secara keji.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)