TRIBUNNEWS.COM - R (27), pria di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, tewas di tangan adiknya, AL (15).
Peristiwa itu terjadi di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba, Sabtu (8/4/2023) sekira pukul 03.00 WIB atau saat sahur.
Penganiayaan berujung hilangnya nyawa itu dipicu masalah sepele, yakni perkara mie instan.
Dilansir Sripoku.com, peristiwa bermula saat AL membeli mie instan hanya sebungkus.
Mengetahui hal itu, R marah dan langsung menampar sang adik yang sedang mengiris bawang dan kangkung.
"Penyebabnya karena sang adik membeli mie goreng hanya satu bungkus. Saat dimarahi tersebut AL sedang mengiris bawang dan kangkung untuk dimasak," kata Kapolsek Lalan, Iptu Hasurungan Hutajulu, Minggu (9/4/2023).
Baca juga: Sakit Hati Sering Diusir, Seorang Keponakan di Sukabumi Bunuh Pamannya
AL secara spontan langsung menusukkan pisau yang dipegangnya ke perut sang kakak.
Akibatnya, R ambruk dan meninggal dunia.
"Korban dinyatakan meninggal dunia setelah tidak berapa lama dibawa ke klinik kesehatan PT BKI," terangnya.
Tak Pernah Ada Masalah
Dikutip dari Sripoku.com, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh adik kepada kakaknya di Kecamatan Lalan ini membuat warga gempar.
Pasalnya, keduanya dikenal tidak pernah ada masalah dan hidup rukun.
Bahkan, adik korban atau pelaku dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Karang Agung Aripin.
"Setahu saya mereka berdua itu tidak pernah ada masalah, tapi kalau ribut sebagai kakak dan adik itu wajar-wajar saja."
"Mereka ini berdua tinggal di mess karyawan perusahaan sawit yang ada di sini bersama orangtuanya juga," ungkap Aripin.
Baca juga: FAKTA Anak di Musi Banyuasin Tusuk Ibunya, Dibunuh Saat Korban Tadarusan hingga Motifnya
Masih dikatakan Aripin, pelaku dan korban merupakan kakak adik beda bapak.
Korban R merupakan anak pertama dari suami kedua ibunya, dilansir Sripoku.com.
Sementara pelaku AL merupakan anak pertama dari suami yang ketiga.
"Jadi si ibunya sudah menikah sebanyak tiga kali dan cerai dua kali."
"Anak dari suami kedua yakni R ikut bersama mereka, kalau korban sendiri buruh harian lepas pada perusahaan tempat orangtuanya bekerja," bebernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni)