Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Sesosok mayat seorang nenek yang ditemukan di atas atap rumah di Jalan Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur menghebohkan warga sekitar.
Mulanya, saksi melaporkan temuan mayat di atas genteng terjadi pada Selasa (11/4/2023).
Tak berselang lama, petugas Command Center Surabaya langsung mengevakuasi mayat tersebut, Selasa pukul 15.38 WIB.
Petugas pun melaporkan kejadian itu melalui unggahan akun Instagram resmi @call112Surabaya.
Dalam foto yang dibagikan terlihat nenek berinisial LHK (70) itu tergeletak di atas atap rumah.
Proses evakuasi pun dilakukan petugas dengan alat yang memadai.
Dalam keterangan unggahannya, Command Center Surabaya menjelaskan kronologi kejadian peristiwa ini.
Seorang saksi mata menyadari keberadaan nenek tersebut saat berada di lantai dua rumahnya.
Tampak nenek itu berbaring di atas genteng dengan kondisi tidak sadarkan diri.
Baca juga: Hilang 14 Bulan, Nenek Rumini Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Lorong Rumahnya
"Menurut keterangan dari warga setempat sebelumnya saat berada di lantai 2 rumahnya."
"Kemudian melihat di sebelah rumah adanya seorang perempuan dalam kondisi berbaring tidak sadarkan diri," tulis keterangan @call112surabaya.
Kemudian saat dicek langsung, nenek tersebut sudah meninggal dunia.
Lantas warga pun menghubungi nomor darurat 112 untuk segera mengevakuasi jasad nenek tersebut.
Lebih lanjut, jasad tersebut telah dilakukan identifikasi oleh tim inafis Satreskrim Tanjung Perak, Petugas Damkar Surabaya dan BPBD Surabaya.
Jenazah kemudian dibawa ke RS Dr Sutomo untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: Mayat dengan Kondisi Mengenaskan Ditemukan di Pantai Jerman Kuta
Terkait penyebab kematiannnya, LHK diduga meninggal dunia karena sakit setelah dilakukan pemeriksaan sementara.
Pasalnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Polisi juga menemukan sejumlah obat asam urat di rumah korban.
Namun belum diketahui penyebab korban bisa berada di atas genteng hingga meninggal dunia.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)