TRIBUNNEWS.COM -- Serangan kelompok separatis di Papua kini kian masif. Dalam dua pekan ini, terjadi sedikitnya empat kali penyerangan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan TNI.
Dalam penyerangan-penyerangan tersebut diperkirakan sedikitnya delapan anggota TNI gugur..
Keempatnya adalah penyerangan di Nduga, yang menyebabkan Pratu Hamdan gugur pada 3 April 2023, penyerangan di Distrik Sugapa, Intan Jaya yang menyebabkan Sertu Robertus Simbolon pada 9 April 2023.
Baca juga: Kantor Bupati Dogiyai Sengaja Dibakar KKB, Juru Bicara TPNPB-OPM Ungkap Tujuan Pembakaran
Pada Jumat (14/4/2023) kemarin sebuah pesawat PT Asian One Air di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengahditembaki oleh gerombolan separatis karena diyakini berisi perlengkapan milik TNI.
Dan terakhir enam orang tewas dalam sebuah penyerbuan mendadak yang dilakukan oleh segerombolan orang diduga Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.
Berikut rincian dari penyerangan oleh kelomok separatis Papua.
Penyerangan di Pos Mugi, korban diperkirakan dari tim gabungan Satuan Tugas (Satgas) Yonif R 321/GT dan Kopassus.
Dikutip dari KompasTV, penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu (15/4/2023) sore kemarin.
Sementara sebanyak sembilan orang diduga ditangkap KTSP, serta 21 orang belum diketahui nasibnya.
Lebih lanjut dilaporkan, kelompok diduga KTSP tersebut menyerang Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 Pos Mugi saat pembersihan daerah, di Mugi-Mam Kompleks sekira pukul 16.30 WIT.
Belum ada keterangan resmi dari kejadian ini.
Namun, dalam laporan yang ditujukan kepada Pangdivif 1 Kostrad, tim gabungan terpencar sehingga menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra 1.
Baca juga: Lagi-lagi Tukang Ojek Tewas Korban Penembakan OPM, Mengapa KKB Papua Kerap Menyasar Tukang Ojek?
Adapun jumlah kerugian belum dipastikan karena komunikasi dengan tim masih terputus.
Lewat laporan itu juga tercatat informasi sembilan orang yang ditawan KTSP didapatkan dari HT Channel KTSP di Pos Mugi.