News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Status Operasi di Nduga Papua Pegunungan Dinaikkan Jadi Siaga Tempur, 4 Prajurit TNI Hilang

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI dan rombongan langsung menuju ke Pangkalan TNI Angkatan Udara Yohanis Kapiyau, di Papua. Panglima TNI menegaskan status operasi di sejumlah wilayah di Papua ditingkatkan.

TRIBUNNEWS.COM - Status keamanan dan operasi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan ditingkatkan menjadi Siaga Tempur.

Hal ini dilakukan setelah terjadi baku tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023).

Baku tembak tersebut mengakibatkan satu prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin tewas, empat prajurit TNI belum diketahui keberadaannya, dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, saat terjadi baku tembak sebanyak 36 personel TNI sedang mencari keberadaan Pilot Susi Air.

"Empat personel tersebut (yang mengalami luka-luka) saat ini sedang dilakukan evakuasi," terangnya, Selasa (18/4/2023), dikutip dari TribunPapua.com.

Baca juga: Keberadaan 5 Prajurit TNI Pasca Kontak Tembak dengan KKB Papua Masih Misterius, Bagaimana Nasibnya?

Pencarian terhadap empat prajurit TNI yang hilang setelah baku tembak dengan KKB masih dilakukan.

"Sampai saat ini kami masih mencari empat personel tersebut," sambungnya.

Sementara itu, jasad Pratu Miftahul Arifin juga belum dapat dievakuasi karena faktor cuaca yang tidak mendukung.

"Karena cuaca proses evakuasinya terhampat, tetapi sedang diupayakan," tandasnya.

Laksamana Yudo Margono menegaskan, proses pencarian terhadap Pilot Susi Air masih akan dilakukan meski ada prajurit TNI yang gugur dalam operasi pencarian.

"Dengan kondisi saat ini, apalagi untuk daerah tertentu, kami rubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi operasi ini statusnya sudah ditingkatkan," tegasnya.

Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letjen Bambang Ismawan menjelaskan sejumlah kendala dalam mengevakuasi jasad Pratu Miftahul Arifin.

Baca juga: Pratu Arifin Gugur di Papua, Wapres Maruf Minta TNI-Polri Tak Gentar Hadapi KKB

"Sampai tadi siang belum bisa diambil karena memang pertama disana cuacanya tidak menentu kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut," jelasnya, Senin (17/4/2023).

Selain itu, helikopter juga belum bisa diterbangkan ke lokasi jasad Pratu Miftahul Arifin.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini