Hanya saja, sambung Johni, tersebarnya foto dan video saat bentrokan terjadi diduga memicu anggota TNI lain sehingga bentrokan susulan tak dapat dihindarkan.
"Kemudian mungkin gambar-gambar, video-video saat di dalam GOR itu menyebar keluar, maka mungkin teman-teman TNI yang lain, yang tidak tahu permasalahannya itu, kemudian datang, dan terjadi kesalahpahaman tersebut," kata Johni.
Buntut dari bentrokan ini, Johni mengungkapkan pihaknya dan TNI akan membentuk investigasi untuk memproses kasus ini.
Kemudian bagi anggota Polri dan TNI yang terlibat akan ditindak.
"Jadi nanti hasil investigasi tersebut diserahkan kepada masing-masing kesatuan. Masing-masing kesatuan yang akan melakukan penindakan, proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat," tuturnya.
Selanjutnya, Johni mengatakan pos-pos pengamanan Lebaran 2023 yang turut dirusak akibat bentrok akan dibangun kembali antara Polri-TNI.
Baca juga: Kaca Berserakan, Pos Polisi Kanaan Dirusak di Kupang
Pasca bentrokan, katanya, patroli gabungan juga akan digelar dengan kerjasama antara Polri dan TNI.
"Tujuannya untuk memberikan rasa nyaman, rasa aman pada masyarakat di dalam aktivitas mereka, terutama menyambut Idul Fitri," ujarnya.
Johni juga mengimbau kepada anggota Polri-TNI agar tidak melakukan tindakan provokatif, menghasut, dan anarkis.
Di sisi lain, Johni mengungkapkan akan memeriksa pihak panitia penyelenggara yang disebutnya tidak memiliki izin untuk menyelenggarakan pertandingan futsal di GOR Oepoi tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Rusuh di Kupang