TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga di Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Purwakarta, Jawa Barat diduga keracunan es kelapa yang dikonsumsi untuk buka puasa, Selasa (18/4/2023).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, Dani Darmawan mengatakan kejadian tersebut diketahui saat sejumlah warga mendatangi Puskesmas dan mengeluhkan mual hingga pusing.
"Bersasarkan informasi dari salah satu pasien, ia mengeluhkan diare, mual, pusing hingga lemas usai minum es kelapa yang dibeli dari pedagang di wilayah Kecamatan Maniis itu," kata Deni saat dihubungi Tribunjabar.id, Kamis (20/4/2023).
Mulanya, ada puluhan orang yang mengalami keracunan.
"Saat ini, 21 orang diobservasi dan dirawat di Puskesmas Maniis sudah dalam keadaan membaik. Lalu, empat orang mendapatkan penanganan rawat jalan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, ada enam orang yang ditangani bidan desa.
Baca juga: 106 Orang Jadi Korban Keracunan Es Kelapa di Purwakarta
Satu orang juga dirujuk ke RS Abdul Radjak Purwakarta.
Ternyata, warga yang mengalami keracunan bertambah.
Hingga Jumat (21/4/2023), di Puskesmas Maniis tercatat ada 106 orang yang mengalami keracunan es kelapa.
Hal tersebut diungkapkan petugas kesehatan di Puskesmas Maniis, Bidan Yuni.
"Yang datang ke puskesmas ada 94 pasien, lalu satu orang dirujuk ke rumah sakit dan 11 orang dirawat oleh bidan desa. Jadi totalnya ada 106 orang," ungkapnya saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (21/4/2023).
Selain itu, Yuni juga mengatakan bahwa Puskesmas kini dipenuhi oleh warga yang keracunan.
Baca juga: Saat Umat Muslim Kampung Jawa Singaraja Gelar Tradisi Megibung Bersama Puri Buleleng Saat Lebaran
Bahkan, warga harus terpaksa dirawat di lobi Puskesmas.
"Sekarang sebagian pasien sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Kata Korban
Rika Astuti (27) warga Desa Pasir Jambu mengatakan, efek keracunan es kelapa tersebut terjadi beberapa jam setelah mengonsumsinya.
"Jadi minum pas buka puasa sama anak saya, baru kerasa pusing, mual sampai buang air besar itu pas malam sekitar jam 10 malam," katanya.
Kondisi sang anak pun makin memburuk.
Ia pun langsung membawa anaknya ke Puskesmas Maniis.
"Kata dokter sih keracunan, saya akhirnya bermalam di puskesmas sampai keadaan membaik," katanya.
Sejumlah pasien kini diketahui telah membaik.
Beberapa pasien juga ada yang sudah diperbolehkan pulang.
"Mau lebaran di rumah aja, engga mau di puskesmas, sekarang Alhamdulillah sudah membaik dan boleh pulang sama dokter," kata Rika.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Deanza Falevi)