News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Viral, Video Warga Papua Respon Keras Simpatisan KKB

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video rekaman pesan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mertens tersebar, Faizal meyakini ini adalah bagian dari tak-tik KKB.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral sebuah video seorang warga Papua memberi jawaban menukik kepada seorang warganet Papua, yang menyatakan warga Papua tak mendukung kemerdekaan Papua adalah pengkhianat.

Pria Papua bernama Krisyanto Yen Oni menyatakan bahwa pengkhianat sebenarnya adalah mereka yang mendukung kelompok separatis Papua.

Menurutnya mereka adalah kelompok egois.

Mereka tidak punya rasa belas kasihan terhadap masyarakat sipil Papua dan hanya mementingkan diri sendiri.

Video itu sudah dilihat sebanyak 465.117 ribu viewers sejak pertama kali tayang 20 April 2023 melalui channel YouTube Kurnen.

"Saya ajak kaka untuk berfikir sederhana pakai logika. Sekali lagi pakai logika sederhana saja bahwa orang-orang besar Organisasi Papua Merdeka (OPM), pembesar-pembesar OPM itu tinggal di mana coba kaka jawab dulu," tanya Krisyanto.

Baca juga: Alasan TPNPB-OPM Tembaki Pesawat Asian One Air di Distrik Beoga

"Pembesar-pembesar OPM yang pemerintah sebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang suka provokasi masyarakat Papua untuk memberontak terhadap NKRI, terhadap pemerintah Indonesia itu mereka tinggal di mana? mereka tinggal di AMERICA mereka tinggal di Belanda, mereka tinggal di Australia, dan negara-negara lain," jawab Yen Oni

Ia memandang pembesar-pembesar OPM itu hidup enak di luar negeri, makan enak, pakai dasi, naik mobil dan hidup berlimpah.

Namun mereka dengan seenaknya memprovokasi masyarakat Papua agar memberontak terhadap NKRI.

"Coba pikir pake akal sehat kakak pikir pakai otak yang waras, kalau kaka mati apakah mereka disana berduka cita? Tentu tidak, karena yang mereka kejar adalah kekuasaan," kata Yen Oni.

Dia mengungkapkan jika OPM/KKB berkuasa, mereka sudah punya ikatan janji dengan warga negara warga negara asing tersebut.

"Tambang-tambang emas, tembaga, dll. Di Papua itu akan menjadi ladang berebutan harta bagi negara-negara yang menyokong pemberontakan papua terhadap NKRI dan pemerintah Indonesia mereka yang akan jadi kaya raya meraka yang akan berkuasa," sambung Krisyanto

Ia menerangkan bahwa jika Papua bergabung dengan negara asing dan menjadi negara sendiri, besar kemungkinan masyarakat Papua tetap jelata bahkan bisa saja dibunuh.

"Tanah mereka dirampas. Emas, tembaga mereka dirampas. Kemungkinan besar akan dibunuh, orang-orang Papua akan tetap menjadi orang jelata, miskin, tetap menjadi orang jelata yang tidak menikmati kekayaan alam mereka sendiri," ujarnya.

Baca juga: Dua bulan penyanderaan pilot Susi Air: TPNPB-OPM tawarkan negosiasi damai, Satgas Damai perluas lokasi pencarian

Dia pun heran ketika ada orang-orang Papua berteriak menuntut haknya, menuntut HAM agar Papua merdeka, hal itu adalah omong kosong.

Sebaliknya, Kristiyanto mengajak masyarakat Papua agar bersyukur dengan pemerintah Indonesia saat ini.

"Saat ini 51 persen saham mayoritas saham PT Freeport dimiliki Republik Indonesia dan 10% atau 9% itu khusus untuk Papua saja. Jadi kurang baik apa pemerintahan Presiden Jokowi," tegas Krisyanto

Dia menilai perhatian pemerintah terhadap tanah Papua sangat konkret. Pembangunan jalan raya Papua, stadion olahraga, pembangunan lapangan terbang, dll.

"Kalau Papua merdeka ada yang mengira kaka akan berkuasa atas hak atas tanah lahan kekayaan yang ada di Papua, kaka salah berfikir."

"Maka sadar saja kaka bahwa orang-orang yang ada di Amerika, Australia, mereka itu adalah penjilat Amerika, Belanda, penjilat Australia dan kalau sampai Papua itu merdeka mereka akan datang ke Papua menguasai tanah Papua," pungkas Krisyanto Yen Oni dengan dialek khasnya.
 
 
 
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini