Akibatnya, dua penumpang meninggal dunia dan penumpang lainnya mengalami luka berat beserta sang sopir.
Kapolsek Bantur, AKP Slamet Subagyo, mengatakan peristiwa kecelakaan ini terjadi di Jalan Lintas Selatan (JLS). Tepatnta di perbatasan Kecamatan Bantur-Donomulyo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur.
"TKP JLS km patok 8. Dekat lokasi Kondang Iwak (Pantai Baruna-Marinir)," ujar Subagyo ketika dikonfirmasi, Minggu (30/4/2023).
Dikonfirmasi secara terpisah, Kanit Gakkum Polres Malang, IPTU Sunarko menyebutkan, semula Truk melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang.
"Sopir dalam keadaan kurang konsentrasi atau dipengaruhi alkohol," ungkap Sunarko.
Sesampainya di TKP, jalan menikung ke kiri atau selatan, pengemudi tiba-tiba membantuns stir ke arah kanan.
Seketika truk melaju keluar badan jalan hingga oleng kemudian truk menabrak tebing di pinggir jalan.
"Akibatnya sopir dan penumpang yang ada di bak truk mengalami luka-luka, satu di antaranya meninggal dunia di TKP," imbuhnya.
Penumpang yang meninggal dunia di TKP bernama Eko Prayetno (20) warga Desa Tlogosari, Kecamatan Donomulyo.
Eko mengalami luka di bagian kepala. Kemudian jenazah Eko dilarikan ke RS Kanjuruhan.
4. Fakta Wanita Tewas Terjepit Lift Bandara Kualanamu: 3 Hari Ditemukan, Keluarga Bantah Korban Lalai
Wanita bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (38) tewas lantaran terjatuh dan terjepit di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang pada Senin (24/4/2023).
Sebelum korban ditemukan tak bernyawa, pihak keluarga pun telah melaporkan hilangnya Aisiah kepada personel Aviatoin Security (Avsec) Bandara Kualanamu.
Alhasil, pencarian pun dilakukan.
Nahas, tewasnya Aisiah baru diketahui tiga hari setelahnya, Kamis (27/4/2023) setelah tercium bau menyengat oleh otoritas Bandara Kualanamu.
Lalu bagaimana fakta-fakta terkait tewasnya Aisiah di Bandara Kualanamu tersebut? Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber.
Kronologi versi Polisi dan Keluarga
Dikutip dari Tribun Medan, kronologi berawal ketika Aisiah tengah berada di lift menuju penerbangan internasional di Bandara Kualanamu.
Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Deliserdang, Kombes Irsan Sinuhaji menjawab beredarnya video detik-detik Aisiah terjatuh dan terjepit di lift.
Irsan menyebut sebelum kejadian, Aisiah merasa panik sembari memencet tombol lift secara manual agar pintu terbuka.
Namun, karena antara lift dan lantai tidak sejajar, Aisiah pun terjatuh.
"Dia panik, gedor dan telepon sambil berupaya membuka secara manual. Ternyata ketika dibuka, posisi lift dengan lantai belum sejajar. Karena panik dia jatuh. Kalau dilihat itu jatuh dari lantai 3," katanya.
Terpisah, menurut penuturan kakak korban Raja Hasibuan, tujuan Aisiah pergi ke Bandara Kualanamu untuk mengantar keponakannya yang akan berangkat menuju Malaysia.
Raja menuturkan sang adik masih sempat mendampingi keponakannya untuk melakukan boarding pass hingga masuk ke ruang tunggu penumpang.
5. Pengakuan Pria di Gresik setelah Bunuh Anak Kandung, Tidak Menyesal karena Yakin Korban Masuk Surga
Polres Gresik mengamankan seorang pria bernama Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan yang membunuh putri kandungnya sendiri, Sabtu (29/4/2023).
Pelaku menyerahkan diri ke Polsek Tandes setelah melakukan pembunuhan di rumah kontrakannya di Dusun Plampang, Desa Putatlor, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Ketika dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Gresik, pelaku terlihat tidak menyesali perbuatannya setelah membunuh korban yang berinisial AK (9).
Kasus pembunuhan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, saat korban masih tertidur di kamarnya.
Pria berumur 29 tahun tersebut telah merencanakan kasus pembunuhan dan telah menyiapkan sebuah pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Saat membunuh putri kandungnya, pelaku memiliki keyakinan jika anak semata wayangnya tersebut akan masuk surga setelah meninggal.
"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan. Istri pergi tidak tahu kemana, tidak pamit," ungkap pelaku, Sabtu (29/4/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Sehari sebelum mengeksekusi korban, pelaku sempat mencari referensi di internet terkait cara membunuh.
Hal tersebut dibenarkan Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra.
Ia menduga kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku termasuk pembunuhan berencana.
Dari handphone pelaku ditemukan bukti pelaku telah mencari cara melakukan pembunuhan sehari sebelumnya.
"Di handphonenya ada riwayat pencarian," bebernya.
Berdasarkan hasil autopsi, terdapat 24 luka tusukan di punggung jasad korban.
Tusukan tersebut terlihat menembus ke jantung dan mengakibatkan korban meninggal di TKP.
(Tribunnews.com)