AKP Wawan Suryadinata mengatakan sebelum ditangkap, Zulfani Pasha dan istrinya PA sempat terlibat kasus penipuan dengan menggunakan aplikasi MiChat.
Kasus tersebut berawal ketika PA menawarkan dirinya di aplikasi MiChat kepada seorang pria dan setiba di hotel, PA membawa kabur uang milik korban.
"Lalu saat di hotel, PA membawa kabur uang pria pemesan tersebut."
"Dia bersama istrinya dan tiga rekannya membawa kabur uang senilai Rp500 ribu. Kemudian korban mengejar mereka sampai ke Gantung," tuturnya.
Baca juga: Pemeran Ikal Laskar Pelangi dan Istrinya Lakukan Penipuan, Acungkan Samurai untuk Menakuti Korban
Ketika dikejar oleh korban, Zulfani Pasha mengeluarkan samurai dari dalam mobil agar korban takut dan berhenti melakukan pengejaran.
AKP Wawan mengatakan tujuan para pelaku membawa samurai di jalanan bukanlah untuk melakukan begal.
"Saya konfirmasi, jadi bukan aksi begal tapi membawa senjata tajam tanpa izin dan membahayakan orang di jalanan," paparnya.
Aksi kriminal tersebut dilakukan pada Jumat (28/4/2023) pukul 23.00 WIB di wilayah Gantung, Belitung Timur.
Alasan kelima pelaku membawa senjata samurai di jalanan untuk menakut-nakuti pengendara lain.
Kemudian pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 01.00 WIB, Zulfani Pasha dilaporkan melakukan tabrak lari dan sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan korban.
Baca juga: Pemeran Ikal Laskar Pelangi dan Istrinya Lakukan Penipuan, Acungkan Samurai untuk Menakuti Korban
Korban yang tidak dapat mengejar mobil yang dikendarai Zulfani Pasha melaporkan kasus tabrak lari ke pos polisi terdekat.
Petugas Kanit Intel Polsek Gantung yang menerima laporan langsung mengejar mobil Zulfani Pasha yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Dalam proses pengejaran, mobil pelaku sempat menabrak sepeda motor yang dikendarai petugas polisi.
Mobil tersebut berhasil diberhentikan ketika berada di Jalan Gantung-Lintang Desa Lenggang.
"Setelah itu, pengemudi dan penumpang mobil itu dipaksa turun."
"Kemudian mobil digeledah dan polisi berhasil menemukan barang bukti satu samurai," tandasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (PosBelitung.co/Novita CC/Bryan Bimantoro)