TRIBUNNEWS.COM - Jalur kereta api Jakarta-Bandung terganggu karena tertimbun tanah longsor di wilayah Kecamatan Sukatani dan Ciganea, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Pihak KAI Daop 2 Bandung pun menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan sejumlah perjalanan KA dari dan menuju wilayah Daop 2 Bandung.
Sebab, hal itu terjadi lantaran adanya gangguan operasional, yakni longsoran tanah di petak jalan Sukatani - Ciganea.
Dalam rilis yang diunggah di situs www.kai.id, longsor terjadi di 3 (tiga) titik pada petak jalan tersebut/
Tepatnya, terjadi di KM 111+000 s/d 111+400 yang mengakibatkan jalur KA tidak dapat dilewati.
"Longsor di sejumlah titik tersebut disinyalir diakibatkan derasnya curah hujan pada daerah tersebut sejak sore hari."
"Atas kondisi sejumlah prasarana yang terdampak longsoran tersebut maka untuk keselamatan dan keamanan perjalanan KA, Daop 2 Bandung melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi gangguan tersebut sehingga jalur bisa secepatnya dilewati, termasuk jika ada kemungkinan untuk melakukan rekayasa pola operasi KA," keterangan dari yang ditulis Public Relations Daop 2 Bandung, dikutip Tribunnews.com dari situs KAI, Sabtu (6/5/2023).
Baca juga: Jalan Raya Sumedang-Wado Tertutup Material Longsor, Kendaraan Sempat Antre Hingga 2 Km
Terkini, Manajer Humas Daop II Bandung, Mahendro Trang Bawono, mengatakan perlintasan KA yang tertimbun longsor itu sudah bisa dilalui.
"Pagi ini, Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 06.28 WIB kereta pertama yang melintas adalah KA Argo Parahyangan relasi Gambir-Bandung. Tapi, kereta tersebut melintas dengan kecematan minimal, yakni 5 Km per jam," ucap Hendro saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (6/5/2023).
Selain melintas dengan kecepatan rendah, Hendro mengatakan, KA pun harus melintas secara bergantian karena jalur yang baru bisa dilalui baru satu lajur.
Berikut ini, sejumlah KA yang sempat terganggu perjalanannya:
- KA Argo Parahyangan (KA 42) relasi Gambir - Bandung keberangkatan Stasiun Gambir pukul 18.30 WIB, mengalami kelambatan 38 menit
- KA Argo Parahyangan (KA 53) relasi Bandung - Gambir keberangkatan Stasiun Bandung pukul 19.20 WIB, mengalami kelambatan 12 menit
- KA Cikuray (KA 7048) relasi Pasarsenen - Garut keberangkatan Stasiun Pasarsenen pukul 17.55 WIB, mengalami kelambatan 35 menit
Pasca longsor, Daop 2 Bandung terus melakukan pemantauan untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan KA di area jalur rel yang terdampak longsoran tersebut.
Kabupaten Ciamis Dikepung Banjir dan Longsor setelah Diguyur Hujan Ekstrem
Selain longsor yang berdampak pada jalur kereta api di Purwakarta, bencana alam lainnya juga melanda wilayah Ciamis, Jawa Barat.
Hujan ekstrem di Ciamis dalam tiga hari terakhir, telah memicu terjadinya longsor, banjir, dan pohon tumbang di sejumlah lokasi di banyak kecamatan wilayah Ciamis.
Terakhir, hujan deras disertai angin kencang dan petir yang melanda Ciamis, Kamis (4/5/2023) sore sampai malam, membuat dua rumah warga di Kecamatan Baregbeg tertimpa pohon tumbang.
Dikutip dari TribunJabar.id, dapur rumah Engkos koswara di Dusun Nanggewer Rt 04 RW 03 Desa Jelat Baregbeg tertimpa pohon duren yang tumbang saat hujan lebat Kamis (4/5) pukul 16.30.
Selanjutnya, dapur rumah Titi di Dusun Cariang Hilir RT 9 RW 11 Desa Sukamulya Baregbeg tertimpa pohon duka tumbang saat hujan lebat Kamis (4/5) pukul 17.00 WIB, saat hujan lebat.
“Kedua pohon yang yang menimpa dapur rumah warga itu belum dievakuasi. Rencananya besok (Jumat, 5/5/2023),” kata Ketua FK Tagana Ciamis, Ade Waluya kepada Tribun, Kamis (4/5/2023).
Sementara arus lalu lintas jalan Saguling-Sukamulya sempat tersendat menyusul longsor tebing menimpa ruas jalan di Sukamulya.
Sampai Kamis malam masih dilakukan evakuasi puing longsor yang menimbun ruas jalan.
Kemudian, Jalan raya Baregbeg-Sukadana tergenang banjir di dekat Balai Desa Petir akibat luapan Sungai Cisepet dan selokan Cimentong, Kamis (4/5/2023) sore.
Puluhan KK warga Blok Cipeutey Dusun Nyangkokot Desa Panumbangan juga memilih mengungsi ke balai desa dan masjid.
Mereka khawatir terjadi longsor dan banjir bandang karen hujan lebat, selokan Nyangkokot tersumbat dan airnya terbendung.
Baca juga: Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-382, Rajiv NasDem Soroti Banjir dan Infrastruktur
Air yang terbendung tersebut, dikhawatirkan meluap kemana-mana memicu terjadinya banjir dan longsor.
Sehingga, warga memilih mengungsi menyelamatkan diri.
Di Desa Kertabumi Kecamatan Cijaungjing, tebing serta rumpun pohon bambu runtuh menimpa ruas jalan di desa setempat.
Arus lalu lintas jalan nasional jalan raya Cimais-Banjar pun sempat tersendat menyusul tumbangnya pohon besar di Blok Cigerendeng Desa Cisaga dekat SPBU Cisaga, Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 16.30 saat hujan lebat disertai angin kencang.
Adapun pohon yang tumbang berhasil dievakuasi oleh warga, petugas dan BPBD Kota Banjar
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJabar.id/Andri M Dani)