TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta terbaru kasus mutilasi bos isi ulang galon di Semarang, Jawa Tengah.
Polisi terus melakukan penyelidikan kasus tewasnya bos isi ulang galon, Irwan Hutagalung (53).
Irwan ditemukan tewas di ruko isi ulang galon miliknya di Jalan Mulawarman Raya, Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Senin 8 Mei 2023 sekira pukul 14.00 WIB.
Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan dimana jasadnya dimutilasi dan dicor dengan semen.
Terbaru, pelaku pembunuhan sadis itu akhirnya berhasil ditangkap.
Dihimpun Tribunnews.com, Rabu (10/5/2023), berikut fakta-fakta terbaru dari kasus ini:
1. Pelaku ditangkap
Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Irwan Hutagalung.
Pelaku tersebut adalah Husen yang tak lain adalah karyawan korban.
Husen ditangkap di Banjarnegara pada Selasa (10/5/2023) malam.
"Malam ini tersangka utama sudah tertangkap," kata Kabidbumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, Rabu (10/5/2023), dikutip dari TribunJateng.
Setelah ditangkap, Husen kemudian dibawa ke Mapolrestabes Semarang.
Saat ini, polisi masih memeriksa Husen secara intensif untuk pengembangan kasus.
Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif untuk melakukan pengembangan.
"Masih dalam rangka pemeriksaan, rencana (hari ini) kasus dirilis oleh Kapolrestabes Semarang," imbuh Iqbal.
Selepas korban terbunuh, Husen berpamitan untuk resign dengan rekan kerjanya.
Ia menyerahkan kunci toko ke saksi lantas berpamitan hendak pulang ke kota asal.
2. Pelaku diduga mutilasi korban dalam kondisi masih hidup
Husen diduga memutilasi Irwan Hutagalung dalam kondisi masih hidup.
Sebelum dimutilasi, korban diduga dipukul terlebih dulu dengan menggunakan benda tumpul.
Hal ini berdasarkan hasil autopsi jenazah korban.
Kombes Iqbal menyebut, kepala korban dipukul dengan sangat keras dengan benda tumpul.
Pukulan itu mengenai kening kiri tembus rahang kanan.
"Setelah korban sekarat atau pingsan kemudian dimutilasi," ungkap Iqbal Selasa (9/5/2023) malam.
Mutilasi itu dengan senjata tajam.
Tubuh korban dipotong 4 bagian terdiri kepala, lengan kanan, lengan kiri dan badan lalu dicor dengan semen.
3. Kronologi penemuan mayat korban
Jasad Irwan Hutagalung ditemukan pada Senin (8/5/2023) siang.
Is, pemilik kontrakan yang rukonya disewa korban mengatakan penemuan jenazah korban berawal dari pekerja korban, Yuliati datang ke tempat usaha milik korban untuk menyalakan listrik sekitar pukul 11.45.
Saksi lalu meminta bantuannya untuk melihat ke dalam tempat usaha itu.
"Mbak Yuli bilang minta dibantu, sudah empat hari ini mencari pak Iwan belum ketemu, dihubungi tidak bisa, ini juga malah ada bau bangkai," ungkapnya dikutip dari TribunJateng.
Kemudian Yuliati bersama Is dan suaminya menuju lokasi tempat usaha tersebut, yang berjarak satu rumah.
Namun, Is mengaku berada di luar sedangkan suaminya dan Yuliati masuk ke dalam tempat usaha korban.
Pintu toko dibuka, suami Is melihat kaki manusia.
"Seperti dicor, ditutupi karpet. Terus saya suruh lapor ke Polsek," jelasnya.
Is mengaku, sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak hari Sabtu.
Namun, tidak curiga, bau tak sedap tersebut dari bangkai manusia.
Selain itu, Is juga menjelaskan Yuliati sempat bertemu dengan rekan kerjanya, Husen pada Sabtu malam minggu.
Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.
Husen sempat menyerahkan kunci toko ke Yuli.
"Katanya sudah pamit sejak hari Jum'at. Husen mau naik travel, pulang ke Banjarnegara," terangnya.
Atas kejadian ini, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di dalam tempat tersebut.
Bahkan tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.
"Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut-ribut padahal mereka biasanya melek sampai malam," terangnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng/iwan Arifianto)