TRIBUNNEWS.COM - Warga Kota Semarang, Jawa Tengah digemparkan dengan penemuan mayat dalam kondisi mengenaskan di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5/2023).
Mayat tersebut ditemukan di tempat usaha isi ulang galon dan gas.
Korban yang bernama Irwan Hutagalung ditemukan tewas dengan kondisi tubuh dan kaki dicor.
Sementara, kepala dan kedua tangan korban dimutilasi.
Diketahui, pelaku adalah karyawan Irwan bernama Husein.
Usai membunuh, Husein mengambil sejumlah uang milik korban.
Baca juga: Dari Hasil Autopsi, Mayat yang Dicor di Semarang Ternyata Dimutilasi dalam Keadaan Masih Bernyawa
Husein mengaku uang yang diambilnya itu digunakan untuk bersenang-senang.
"Yang diambil Rp 7 juta, buat senang-senang," ujar Husein saat dimintai keterangan oleh polisi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (11/5/2023).
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengungkapkan pelaku tersebut merupakan seorang karyawan toko dari korban.
"Husein ini tidak lain adalah karyawan dari korban sendiri. Korban ini adalah pemilik toko galon yang salah satu karyawannya adalah Husein," ungkap Anwar.
Berdasarkan keterangan yang digali, Anwar menyebut pelaku melakukan pembunuhan karena merasa sakit hati kepada korban.
Husein, kata Anwar, sebelumnya sering mendapatkan kekerasan fisk dari korban.
"Dari hasil keterangan yang disampaikan oleh Husein, motif atau alasan yang bersangkutan melakukan ini didasari rasa sakit hati dan dendam."
"Karena beberapa waktu belakangan sering mendapat kekerasan fisik dari korban," ucap Anwar.
"Kemudian pelaku mendapat kekerasannya setelah kurang lebih dua minggu."
"Kekerasan yang dilakukan korban kepada pelaku itu dengan alasan bahwa Husein atau pelaku melakukan kesalahan pengiriman barang, merusak mesin pengolahan air di toko milik korban," imbuhnya.
Psikolog Sebut Pelaku Dikuasai oleh Dendam
Terkait kasus mutilasi tersebut, Psikolog Probowati Tjondronegoro memberikan tanggapan.
Probowati menyebut pelaku tidak mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Mayat Dicor di Semarang, Motifnya Dendam dan Sakit Hati
Namun, menurut Probowati, pelaku dikuasai dendam dan berani melakukan aksinya hingga memutilasi korban.
"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," katanya, Rabu (10/5/2023).
Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.
Sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.
"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," terangnya.
"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," tambahnya.
(Tribunnews.com/Ifan/Danang Triatmojo/Muhammad Renald Shiftanto)