TRIBUNNEWS.COM - Suasana haru dan emosional menyelimuti keluarga Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, Jawa Barat yang jadi korban pembacokan hingga meninggal dunia.
Arya dibacok oleh Tukul saat sedang berjalan bersama teman-temannya di Simpang Pomad, Kota Bogor.
Kini, Tukul pun berhasil dirungkus polisi setelah buron.
Kemarin, Jumat (12/5/2023), keluarga Arya pun diundang langsung untuk menyaksikan konferensi pers di Mako Polresta Bogor Kota.
Isak tangis dan derasnya air mata pun keluar dari tiap anggota keluarga yang hadir.
Kakak Arya Saputra menangis histeris sambil tak menyangka jika Tukul berbuat tega.
Baca juga: Eksekutor Pembacokan Siswa SMK di Bogor, Berhasil Diringkus Setelah Buron 2 Bulan dan Kabur ke Jogja
"Ngga ada yang bisa gantiin ade gua gi," tuturnya.
"Jijik banget kelakuan lu, pikiran lu apa," tambahnya.
"Ade saya sekolah gi, bukan tawuran gi," ungkapnya.
Suasana semkain haru, saat ayah angkat Arya Saputra, Rujai dengan tegas tidak pernah sama sekali berbuat kasar.
Suasana semkain haru, saat ayah angkat Arya Saputra, Rujai dengan tegas tidak pernah sama sekali berbuat kasar.
Rujai menyayangkan alasan dan perbuatan Tukul yang di luar nalar anak seusianya.
"Saya sebagai bapaknya gapernah nyentil gapernah apa. Tapi, ini Agi sampai ngebunuh anak saya. Ya Allah," kata Rujai sambil menangis.
Sang ibu kandung dari Arya Saputra pun ikut menangis.
Baca juga: Pembacokan Siswa SMK di Bogor Ternyata Bermula dari Live di Media Sosial