TRIBUNNEWS.COM - Seorang bos ekspedisi ditemukan tewas tak wajar di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Bos ekspedisi berinisial ALG (33) itu nekat mengakhiri hidup diduga karena terlibat masalah.
Berdasarkan informasi yang ada, ALG terjerat utang karena judi online.
Hingga kini polisi masih melakukan pendalaman untuk mengungkap tewasnya bos ekspedisi ini.
Berikut informasi lengkapnya dihimpun Tribunnews.com, Minggu (14/5/2023):
Baca juga: Pemuda di Palmerah Aniaya Pacar Baru Mantan Kekasihnya Hingga Tewas Akibat Api Cemburu
Kronologi kejadian
Dihimpun dari TribunJakarta.com, kasus ini bermula saat istri dari ALG mencari keberadaan suaminya pada Rabu (10/5/2023) sore sekira pukul 16.00 WIB.
Ibu dua anak itu mendatangi tempat kerja suaminya yang ada di kawasan gudang ekspedisi Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat.
Istri ALG sudah mencari di berbagai tempat termasuk kamar mandi, tapi tak kunjung menemukan suaminya.
Istri ALG lantas mengajak karyawan untuk naik ke lantai tiga.
Diketahui, ALG terakhir diketahui keberadaannya di lokasi tersebut.
Pada akhirnya, istri ALG dan karyawan dikagetkan dengan menemukan ALG sudah dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Polisi kemudian menuju TKP tidak lama setelah mendapatkan laporan.
Jasad ALG dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
Diduga gantung diri
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama membenarkan ALG ditemukan dalam kondisi tewas.
"Korban sudah tergantung menggunakan tali tambang kecil warna putih," ujarnya.
Putra melanjutkan, sebelum ditemukan tewas tak wajar, ALG sempat pamit ke sang istri.
ALG dalam komunikasinya juga sempat memberikan pesan-pesan terakhirnya.
Baca juga: Utang Menumpuk Karena Judi Online, Bos Pengiriman Paket di Tambora Tewas Bunuh Diri
Ia meminta sang istri untuk menjaga kedua anak mereka.
"Korban sebelum melakukan tindakan bunuh diri, sempat berkomunikasi terlebih dahulu dengan istrinya, menyampaikan yang akan dia lakukan dan menitipkan anak-anak," imbuh Putra.
Informasi tambahan, ALG dan istrinya sudah dikaruniai dua orang anak.
Anak pertama berumur 6 tahun, sedangkan yang paling kecil masih 1 tahun.
Terjerat utang
ALG nekat mengakhiri hidup diduga dipicu lantaran masalah pribadi.
Pihak kepolisian mendapatkan informasi ALG memiliki utang.
"Berdasarkan keterangan keluarga dan saksi-saksi, korban sedang dalam masalah utang-piutang," kata Putra.
"Korban diduga sedang dalam masalah utang piutang karena kalah judi online," tegasnya.
Kini kasus tewasnya ALG, bos ekspedisi masih ditangani oleh Polsek Tambora.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Baca juga: Remaja 14 Tahun Tewas Dibunuh Setelah Dicabuli, Pelaku Tak Terima Korban Punya Kekasih Baru
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Salah satunya Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJakarta.com/Wahyu Septiana)