TRIBUNNEWS.COM - Wakil Bupati (Wabup) Wakatobi Ilmiati Daud menyebutkan dirinya akan tetap profesional dan tidak akan mundur dari jabatannya meskipun terlibat konflik dengan Bupati Haliana.
"Saya tetap profesional sebagai Wakil Bupati Wakatobi sampai masa jabatan berakhir, sesuai dengan undang-undang yang ditetapkan di negara kita," tuturnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.
Meskipun, dikatakan Ilmiati, selama menjabat dan mendampingi Bupati Haliana sejak 2021, peran dirinya sebagai wabup merasa dikebiri.
Kendati demikian, Ilmiati tetap menjalankan tugas yanng diberikan Haliana.
"Walaupun saya merasa bahwa peran saya dikebiri dan beberapa rapat penting pun tak dilibatkan," jelasnya.
Mengenai persoalan yang terjadi dengan Bupati Haliana belakangan ini, Ilmiati mengaku akan menghadapinya.
"InsyaAllah, saya menyampaikan pada diri saya, saya bisa hadapi. Saya harus mampu menggugurkan anggapan orang lain terhadap saya," jelasnya.
Baca juga: Profil Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud, Terlibat Konflik dengan Bupati, Harta Kekayaan Rp 7 M
Soal dirinya dilaporkan ke Polres Wakatobi atas insiden yang terjadi pada Senin (15/5/2023) lalu, Ilmiati sudah mengetahuinya.
"Kabarnya saya sudah dilaporkan," katanya.
Atas hal tersebut, Ilmiati pun menyatakan siap menempuh jalur hukum.
Lantaran dirinya merasa, ialah yang seharusnya melaporkan ke pihak berwajib lantaran merasa menjadi korban.
"Karena saya yang korban, tapi malah saya pula yang dilaporkan," jelasnya.
Saat kejadian ketika menagih komitmen Pilkada 2020, Ilmiati merasa terancam menghadapi empat orang lelaki diketahui ajudan Bupati Wakatobi.
"Posisinya saat itu saya sendirian perempuan dalam ruangan (Bupati Haliana)," tuturnya.
Awal Mula Konflik
Konflik yang terjadi tersebut berawal dari Ilmiati Daud yang menemui Haliana di ruang kerja bupati di Jl Samburaka, Mandati II, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada Senin (15/5/2023) pagi.
Indisen itu dikabarkan berujung aksi remas bibir, namun pihak Ilmiati Daud menepis kabar tersebut.
“Tidak ada kontak fisik seperti berita yang beredar,” kata Ilmiati Daud, dikutip dari TribunnewsSultra.com.
Ilmiati Daud hanya membenarkan telah terjadi konflik dengan Haliana, karena menanyakan mengenai komitmen Haliana saat bersama maju untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wakatobi 2019, lalu.
“Tapi pak Bupati mengatakan, tidak pernah ada perjanjian atau komitmen itu saat sama-sama maju di Pilkada Wakatobi,” ujar salah satu kerabat Ilmiatu, Munsir.
Selain itu, Ilmiati Daud juga mempertanyakan alasan bupati karena tidak pernah dilibatkan dalam agenda pemda, tetapi Munsir malah membantah tidak ada komitmen seperti yang diucapkan Ilmiati.
Dari ucapan tersebutlah, Ilmiati Daud dikabarkan meremas mulut Bupati Wakatobi Haliana.
Sekilas Tentang Ilmiati Daud
Dilansir laman wakatobikab.go.id, Ilmiati Daud lahir di Malang, 5 Maret 1972 dan kini bertempat tinggal di Mandati III, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan.
Ia diketahui sudah menikah dengan Subhan Tahrir dan mempunyai empat orang anak.
Masing-masing anaknya bernama Nurul Istikhara Al-Humaira A, Salsabila Firdausia Al Ma'suma, Saskia Firuzinoor Al-Hafida, dan Muh. Aliy Maolana Zulfikar.
Ilmiati Daud merupakan kader dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Kini, ia masih aktif menjadi Wabup Wakatobi periode 2021-2024.
Imiati Daud terhitung sudah dua kali mengemban jabatan sebagai Wabup Wakatobi.
Sebelumnya, menjabat sebagai Wabup Wakatobi pada 2016, silam.
Riwayat Pendidikan
- SD Negeri 9 Kolaka Tahun 1984
- SMP Negeri 2 Kendari Tahun 1987
- SMA Negeri 1 Kendari Tahun 1990
- (S1) Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2005
- (S2) Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2013
Pengalaman Organisasi
- Dewan Penasehat Organisasi Poros Pemuda Indonesia tahun 2011
- Wakil Ketua FCMP ICMI Tahun 2013
- MPO DPW PGK Sultra Tahun 2013
Pengalaman Pekerjaan
- Direktur PT. Nyiur Tapaa Permai (1998 - 2000)
- PNS BKD Kabupaten Kolaka Tahun 2000
- KASUBBAG Keuangan BAPPEDA Sultra 2013
- Wakil Bupati Wakatobi (2016-Sekarang)
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunnewsSultra.com/Laode Ari/Risno Mawandili)