TRIBUNNEWS.COM - Konser Slank yang digelar di Stadion Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah sempat ricuh karena massa yang tidak memiliki tiket memaksa masuk ke dalam Stadion, Minggu (21/6/2023).
Konser yang diselenggarakan sebagai penutup Malam Resepsi Hari Jadi ke-476 Kota Semarang itu mengakibatkan sejumlah fasilitas stadion rusak.
Awalnya, konser berjalan lancar dari Slank naik panggung sampai menyanyikan tiga lagu.
Setelah itu, muncul suara kericuhan dari luar Stadion yang membuat vokalis Slank, Kaka terpaksa harus menghentikan aksi panggungnya.
"Yang di luar tetap bisa mendengar suara saya," ujar Kaka ke penonton, dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Konser Slank di Semarang Sempat Rusuh, Kaka Sang Vokalis Hentikan Nyanyiannya, Wali Kota Minta Maaf
Jumlah massa yang semakin besar membuat aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke luar stadion.
Efek dari gas air mata tidak hanya dirasakan oleh penonton yang di luar stadion, tapi juga penonton di dalam stadion.
Sejumlah pejabat yang duduk di kursi VIP diamankan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Karena massa terus memaksa masuk, polisi membukakan salah satu pintu stadion.
Seorang penonton bernama Mirza Firdaus mengunggah detik-detik kerusuhan konser Slank di akun Instagramnya @mirza_firdaus, Minggu (21/5/2023).
Kericuhan tidak berhenti setelah para penonton yang tidak punya tiket bisa masuk ke dalam stadion.
Di tengah-tengah konser, Kaka menemukan satu provokator dan meminta penonton lain untuk tetap tenang.
Baca juga: Konser Slank di Semarang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Para Pejabat Daerah Diungsikan
Setelah provokator diamankan aparat, konser kembali dilanjutkan.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan alasannya mengundang Slank sebagai band penghibur di acara Hari Jadi Kota Semarang.