TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Sejumlah masyarakat Keondoafian Suku Ireeuw Tobati Laut menyambangi Puskesmas Kota Jayapura, Senin (22/5/2023).
Kedatangan mereka untuk menuntut menuntut ganti rugi atas tanah Puskesmas Kota Jayapura yang sudah 12 tahun terakhir ini belum ada kepastian pembayaran oleh Pemerintah Kota Jayapura.
Baca juga: Awal Mula Penangkapan Pimpinan KKB Papua Pelaku Pembunuhan Anggota TNI dan Polisi di Yahukimo
Selain menduduki Puskesmas tersebut, masyarakat adat juga melakukan pemalangan.
Berdasarkan informasi yang terima Tribun-Papua.com di lapangan, pemalangan ini terjadi pada hari Minggu (21/5/2023) sekitar pukul 00.00 WIT malam hari.
Masyarakat adat ini memalang Kantor Puskesmas Jayapura Kota dengan menggunakan daun kelapa dan kayu balok berukuran kecil.
Mereka juga melarang petugas kesehatan untuk masuk bekerja, sampai ada keputusan dari Pemerintah Kota Jayapura untuk pembayaran ganti rugi tanah puskesmas tersebut.
Akibatnya pemalangan ini pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Jayapura terganggu. Dimana, masyarakat yang hendak datang berobat tidak bisa terlayani.
Hingga berita ini diturunkan, Penjabat Wali kota Jayapura, Frans Pekey sudah tiba di Puskesmas Kota Jayapura untuk bertemu dengan pemilik hak ulayat yang melakukan pemalangan.
Baca juga: Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Meninggal, Polisi Sebut Ada Dugaan Kekerasan Seksual
Hingga saat ini proses negosiasi masih berlangsung, dimana Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey meminta kepada masyarakat adat agar palangnya dibuka sehingga pelayanan kesehatan tetap jalan normal dan masyarakat yang datang berobat bisa terlayani.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul BREAKING NEWS: Keondoafian Suku Ireeuw Tobati Laut Palang Puskesmas Kota Jayapura