"Perkenalan diawali tanggal 3 Mei peristiwanya tanggal 18 Mei artinya kurang lebih 15 hari," tutur Irwan.
Adapun kronologi disampaikan Irwan, pelaku dan korban berkenalan melalui media sosial kurang lebih tanggal 3 Mei 2023.
Kemudian, berlanjut chatting di telegram, pindah ke WhatsApp.
Baca juga: Kronologi Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Tewas, Diduga Dirudapaksa dan Diberi Miras hingga Mual
Disebut Irwan, di hari peristiwa pembunuhan itu, AN dan ABK berjumpa untuk pertama kalinya.
"Janji ketemu. Korban di bawa ke TKP yakni kos yang disewa oleh pelaku ini. Kurang lebih dua minggu ya ini pertemuan pertama jadi pertemuan pertama keduanya," terang dia.
Pihak kepolisian masih mendalami keterangan pelaku.
"Chat diHp-nya tersangka ini sudah dihapus semua jadi nanti untuk proses pemeriksaan dengan perangkat IT," "Bagaimana history percakapan mereka awal perkenalan kemudian sampai dengan terjadinya peristiwa ini berbasis IT itu nanti kami mohon waktu itu," lanjut Irwan.
Diberitakan sebelumnya, ABK (16) tewas dalam kondisi tak wajar di rumah sakit Semarang.
Ia sempat alami kejang-kejang sebelum meninggal dunia.
Selain itu, ditemukan luka lecet di tubuh korban.
"Masih autopsi, belum tahu (penyebab kematian)," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Jumat (19/5/2023).
Sebelumnya, ABK tewas pada Kamis (18/5) malam. Ia sempat dibawa ke RS Elisabeth dari rumah kos di Jalan Pawiyatan Luhur Ngisor, Banyumanik, Kota Semarang.
Polisi hingga kini masih menyelidiki terkait tewasnya ABK.
Polisi mengamankan pula kamar kos yang diduga menjadi lokasi kejadian. Garis polisi masih dipasang. Barang bukti seperti beberapa botol minuman keras sudah diamankan.