"Diluar, di depan pondok (berada di pabrik roti) bukan di dalam pondok. Kalau untuk usaha roti, milik pribadi," pungkasnya.
Ketua RT setempat, Miftachul Huda mengatakan, bahwa profil dari YR ini tidak terlihat mencurigakan.
"Jadi, orang ini (YR) melamar kerja, minta bantuan sama pemilik Ponpes PPTQ Putri Huurun'Inn."
"Kemudian, orang ini training di bagian membuat dan mengantar roti, milik pondok. Informasinya, baru bekerja selama tiga hari," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (24/5/2023).
Kemudian, pada Selasa (23/5/2023) malam, ia didatangi petugas kepolisian dan mengatakan bahwa YR sudah diamankan.
"Kalau kesehariannya, saya sendiri juga tidak tahu betul, karena baru tiga hari. Namun saat kali pertama bertemu, dan saya tanya identitasnya, tidak ada rasa curiga," jelasnya.
Baca juga: Densus 88 Ungkap Peran 2 Terduga Teroris di Lampung yang Ditembak Mati & 4 Terduga Teroris Lainnya
Dirinya menerangkan, bahwa YR berpenampilan biasa. Dengan memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter, kulit kekuningan, dan memiliki jenggot tidak terlalu panjang.
"Kalau awal melihat, ya tidak curiga. Dari pemilik ponpes juga mengatakan demikian, jadi kami hanya memfoto KTP untuk dokumentasi."
"Orangnya (YR) tinggal di tempat kontrakan berupa bangunan kecil di depan ponpes, yang sebelumnya merupakan toko roti milik ponpes tetapi sudah tutup," terangnya.
Miftachul Huda juga menyebut, bahwa YR bukanlah orang asli Malang. Melainkan, berasal dari Kota Surabaya.
"Saat saya lihat KTP nya, ia berasal dari Kecamatan Krembangan Kota Surabaya," pungkasnya.
(TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)