TRIBUNNEWS.COM - Pengendara motor gede (moge) yang melakukan tabrak lari terhadap seorang santri di Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat telah menyerahkan diri ke Polres Ciamis, Minggu (28/5/2023).
Pelaku tabrak lari yang berinisial T (55) kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo membenarkan pelaku yang berasal dari Jakarta telah menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya.
"Tapi setelah tahu cukup viral di masyarakat akhirnya yang bersangkutan datang menyerahkan diri ke Polres Ciamis," ungkapnya, Senin (29/5/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Truk Bermuatan Besi Mundur karena Tak Kuat Menanjak, Tabrak Pagar Balai Pemasyarakatan Samarinda
Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan kepolisian, tersangka tidak menyadari pengendara sepeda motor yang disenggol mengalami luka yang cukup parah.
Tersangka kemudian melanjutkan perjalanannya tanpa menghiraukan kondisi korban.
Kini, tersangka telah ditahan di Polda Jabar untuk menjalani proses pemeriksaan.
Barang bukti yang diamankan petugas kepolisian yakni dua sepeda motor milik pelaku dan korban.
Atas perbuatannya, tersangka terancam 3 tahun penjara.
"Terhadap yang bersangkutan tetap kita proses lanjut dengan kenakan pasal 310 dan 312 UU lalu lintas angkutan jalan ancaman pidana 3 tahun penjara," bebernya.
Kronologi Tabrak Lari
Diketahui sebelumnya, seorang santri bernama Yayat Riyadhul Hidayat (22) yang sedang mengendarai sepeda motor disenggol pengendara moge jenis Harley Davidson, Sabtu (27/5/2023).
Peristiwa ini mengakibatkan korban mengalami luka-luka dan sempat muntah darah.
Korban langsung dibawa ke Puskesmas Cihaurbeuti oleh para warga dan dirujuk ke RS TMC Tasikmalaya.
Yayat Riyadhul Hidayat merupakan santri di Pondok Pesantren Miftahul Hyda Al Abidin Cihaurbeuti, Ciamis.
Pimpinan Ponpes, KH Imam Ushuludin, mengatakan santrinya diserempet pengendara moge yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Pasutri Kecelakaan Motor di Kebayoran Baru, Sang Istri Terpental Lalu Tercebur ke Kali
“Betul, korban itu adalah santri kami. Korban sedang mengendarai motor menuju arah Bandung, lalu tiba-tiba datang moge dari belakang dan menyerempet,” jelasnya.
Ia menjelaskan santrinya terpental sejauh 10 meter setelah disenggol moge dan mengalami luka-luka di kepala, tangan, hingga kaki.
Santri yang melihat kejadian tersebut berusaha menghentikan laju rombongan moge dan melakukan pertolongan ke korban.
“Baru 10 menit dirawat di Puskesmas Cihaurbeuti, Yayat muntah darah," tuturnya.
Kasus tabrak lari ini terjadi pada Sabtu (17/5/2023) sekitar 14.00 WIB, saat rombongan moge melintas dari arah Pangandaran menuju Bandung.
Kata Ketua HDCI Sukabumi
Ketua Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Sukabumi, Sri Widagdo, mengatakan saat kejadian ada acara bertajuk Golden Wing Day yang digelar di Pangandran.
Sri Widagdo mengaku prihatin dengan kejadian ini dan telah memastikan kondisi korban yang kini masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Mobil Dinas di Bengkulu Terlibat Kecelakaan hingga Tewaskan 1 Pengendara Motor, Sopir Diperiksa
"Alhamdulillah teman-teman HDCI juga sudah memastikan korban. Termasuk ketua panitia Golden Wing Day pun telah menjenguknya," tandasnya, Senin (29/05/2023).
Menurutnya, pelaku tabrak lari bukan dari HDCI, melainkan pengendara moge yang ikut berpartisipasi dalam acara di Pangandaran.
"Memang acaranya HDCI tapi, peristiwa itu bukan dilakukan oleh teman-teman HDCI."
"Kebetulan itu ada komunitas lain yang hadir di sana (Pangandaran) menuju pulang," imbuhnya.
Ia mengungkapkan kondisi korban sudah membaik setelah mendapat perawatan intensif.
"Kabarnya kondisinya sudah membaik, korban alami luka luar baret-baret. Tinggal menungguh sembuh," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah/Nazmi Abdurrahman)