News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani Sawit Siak Indrapura Diberi Pembekalan Seputar Ancaman Serangan Penyakit Ganoderma

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILustrasi kebun sawit - Ketua Umum Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (MAKSI), Dr Ir Darmono Taniwiryono mengatakan, ancaman serangan Ganoderma boninense pada perkebunan kelapa sawit sudah tidak bisa tolerir lagi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
 
 
TRIBUNNEWS.COM, RIAU  - Ketua Umum Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (MAKSI), Dr Ir Darmono Taniwiryono mengatakan, ancaman serangan Ganoderma boninense pada perkebunan kelapa sawit sudah tidak bisa tolerir lagi.

Serangan Ganoderma sp atau penyakit busuk pangkal batang adalah penyakit yang sangat membahayakan tanaman kelapa sawit karena dapat mengakibatkan kematian tanaman.

"Ganoderma harus dilawan," kata Darmono yang juga peneliti seni senior ahli Ganoderma, Dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit, PPKS Unit Bogor saat Safari Ganoderma 2, di Desa Banjar Seminai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak Indrapura, Riau belum lama ini.

Acara yang diinisiasi MAKSI dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan yang luas tentang aspek teknis kepada para petani kelapa sawit, baik plasma maupun mandiri seputar ancaman serangan Ganoderma boninense pada perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: Asosiasi Petani Sawit Yakin Pembentukan PalmCo Dapat Tingkatkan Kesejahteraan

Dalam kesempatan yang sama,  Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Dr Ir Sunari, menjelaskan pihaknya mendorong percepatan Peremajaan Sawit Rakyat.

Namun, kata dia, di lapangan tentu ada permasalahan teknis terutama terkait dengan ancaman penyakit busuk pangkal batang sawit yang disebabkan oleh Ganoderma.

"Karena yang diserang adalah bagian batang, tentu saja transportasi nutrisi dari akar ke tajuk yang diperlukan untuk produksi TBS menjadi terganggu," kata Sunari.

Lantaran hal itu, Sunari menyampaikan pihaknya memberi apresiasi kepada MAKSI dan Dinas Pertanian Kabupaten Siak atas terselenggaranya Safari Ganoderma 2.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPRKPIR), Samijo mengharapkan para petani peserta Safari Ganoderma 2 yang dihadirkan bisa menyerap ilmu pengetahuan penting tentang ancaman serangan Ganoderma yang langsung oleh ahlinya.

Samijo menjelaskan, peserta yang dihadirkan pada acara ini terdiri dari para Ketua KUD, Ketua Kelompok Tani dan Penyuluh.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Muhammad Ihsan, SP, menyampaikan bahwa dana untuk perkebunan kelapa sawit rakyat didorong untuk diperoleh dari BPDPKS yaitu melalui program PSR dan Sarpras di Dinas Pertanian.

Dia juga menyampaikan, dana bantuan pengadaan pestisida ada di Dinas tetapi yang mengajukan selama ini umumnya petani tanaman pangan dan hortikultura.

"Mengingat besarnya ancaman serangan Ganoderma dan kumbang tandun, menurutnya perlu ada yang mengajukan dari petani sawit. Petani yang sudah menerima bantuan dana PSR, baru bisa mengajukan dana Sarpras setelah 4 tahun," kata dia.

Adapun pihak PT Perkebunan Nusantara 5, selaku pembina Aspekpir di wilayah tersebut, yang diwakili oleh Manajer Plasma, Syamsu Rizal Lubis, mengatakan  Ganoderma bononense sudah dirasakan sebagai salah satu ancaman serius di perkebunan kelapa sawit di Riau.

"Karena itu pembekalan kepada petani sangat diperlukan," ujar dia. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini