News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Regional: Profil Kapolda Sulteng yang Sedang Disorot - LC Karaoke di Batang Dibunuh

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer regional Tribunnews dimulai profil dari Irjen Agus Nugroho, Kapolda Sulawesi Tengah hingga LC karaoke di Batang dibunuh.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai profil dari Irjen Agus Nugroho, Kapolda Sulawesi Tengah.

Agus Nugroho sebelumnya disorot setelah mengeluarkan pernyataan perihal kasus seorang gadis remaja dirudapaksa oleh 11 orang.

Ia menyebut kasus ini bukan rudapaksa, tapi melainkan persetubuhan karena tidak ada paksaan.

Kemudian, ada cerita seorang pedagang bakmi di Alun-alun Utara Yogyakarta yang kaget didatangi rombongan Presiden Joko Widodo.

Suharjiman (70) mengaku tidak menyangka Bakmi Pak Pele miliknya disambangi rombongan.

Sebelum rombongan Presiden Jokowi datang, Suharjiman didatangi Paspampres untuk memesan tempat.

Baca juga: Populer Nasional: Insiden Pesawat Garuda di Manado - Gibran Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta

Berita populer terakhir datang dari kasus wanita pemandu lagu atau LC karaoke yang tewas dibunuh.

Wanita muda bernama Sofi (24) dibunuh oleh pria berinisial AP.

Motif kasus ini lantaran Sofi menolak saat diajak nikah oleh pelaku.

Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:

1. Profil Irjen Agus Nugroho, Kapolda Sulteng yang Disorot dalam Kasus Asusila Remaja di Parigi Moutong

Profil Irjen Pol Agus Nugroho, Kapolda Sulteng yang disorot karena sebut kasus asusila gadis 16 tahun di Parigi Moutong bukan rudapaksa (kolase tribunnews)

Berikut ini profil Irjen Pol Agus Nugroho, Kapolda Sulawesi Tengah, yang disorot karena menyebut kasus asusila pada gadis remaja di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bukan sebagai tindakan pemerkosaan atau rudapaksa.

Diketahui, RI, seorang gadis remaja berusia 16 tahun diduga dirudapaksa oleh 11 orang laki-laki.

Kini, 11 orang itu ditetapkan sebagai tersangka.

Terbaru, Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugroho, menyebut kasus asusila tersebut bukanlah rudapaksa.

Irjen Agus Nugroho beralasan tidak ada unsur pemaksaan atau ancaman dalam kasus tersebut. 

"Sebab, tidak ada unsur pemaksaan maupun ancaman. Saya berharap mulai hari ini kita tidak lagi memberitakan dengan menggunakan istilah pemerkosaan ataupun rudapaksa," ucapnya saat konferensi pers di Mako Polda Sulteng, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Rabu (31/5/2023).

Namun, pernyataan Kapolda ini dikritik oleh pakar pidana pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar.

Fickar menekankan kasus tersebut tetap pemerkosaan.

"Ya betul (pemerkosaan). Pak Kapolda 'kurang piknik'," ujar Fickar, Jumat (2/6/2023), dikutip dari Kompas.com. 

Fickar menjelaskan, seorang penegak hukum seharusnya melengkapi pengetahuannya dengan ilmu penunjang lain, seperti sosiologi dan antropologi.

Sehingga, ketika polisi memeriksa suatu kasus atau peristiwa, maka akan banyak perspektif yang didapat untuk membantu pengusutan sebuah kasus.

Baca selengkapnya.

2. Cerita Pemilik Bakmi Pak Pele Siapkan Meja Buat Presiden Jokowi dan Kaesang Saat Ramai Pengunjung

Pak Pele, pedagang bakmi di Alun-alun Utara Yogyakarta kaget warungnya disambangi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (1/6/2023) malam. (YouTube Sekretariat Presiden)

Suharjiman (70) mengaku, tidak menyangka Bakmi Pak Pele miliknya dikunjungi rombongan Presiden Joko Widodo, Kamis (1/6/2023).

Presiden ditemani anak bungsunya Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Bakmi tersebut berada di kawasan Alun-Alun Utara Yogyakarta.

“Saya itu gak tahu Pak Jokowi mau kesini. Setelah salat Isya, tiba-tiba ada Paspampres dan Koramil yang datang menemui saya. Mereka bilang ‘Pak Pele, tolong saya minta meja tiga untuk Pak Presiden’. Saya kaget,” ujarnya ketika ditemui Tribun Jogja di sela-sela penutupan lapak, Kamis malam.

Pemberitahuan mendadak itu membuat Suharjiman harus memutar otak.

Bagaimana dia meminta pengunjung yang sudah menduduki tempat tersebut agar mau pindah tempat supaya Presiden Jokowi dan keluarga bisa duduk.

“Saya minta maaf ke pengunjung itu. Saya bilang, ini mau ditempati Pak Presiden. Alhamdulillah pembelinya tidak keberatan dan ikutan kaget. Pesanan mereka juga saya dulukan, tapi meja ini dikosongkan. Mereka malah bilang ‘sambil saya tunggu gak apa-apa’,” paparnya lagi.

Kedatangan Presiden Jokowi dan keluarga sekitar pukul 19.30 WIB tentu saja menarik perhatian banyak orang.

Jokowi yang mengenakan sweater berwarna coklat duduk di satu meja bersama anak-anaknya, Kaesang dan Erina.

Baca selengkapnya.

3. Nasib Ipda MKS, Oknum Polisi Diduga Terlibat Kasus Asusila Remaja di Parigi Moutong, Sudah Ditahan

Ilustrasi polisi. (Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com)

Oknum anggota Polri yang diduga terlibat kasus asusila terhadap remaja berinisial RI (16) di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah diamankan.

Oknum polisi berinisial MKS itu berpangkat Ipda yang bertugas di Kabupaten Parigi Moutong.

Ipda MKS diduga menjadi satu dari 11 pelaku kasus asusila terhadap RI.

Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Pol Agus Nugroho, mengatakan Ipda MKS tengah menjalani pemeriksaan di Markas Brimob Polda Sulteng.

Lantas, bagaimana nasib MKS saat ini?

Belum Jadi Tersangka

Irjen Pol Agus Nugroho mengungkapkan, Ipda MKS yang diduga terlibat dalam kasus asusila itu belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Memang betul yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka, karena khusus untuk yang bersangkutan kita masih minim alat bukti," ujarnya, Rabu (31/5/2023), dilansir TribunPalu.com.

Sudah Ditahan

Setelah diamankan dan menjalani pemeriksaan, Ipda MKS ditahan di Mako Brimob Polda Sulteng.

Agus Nugroho memastikan proses hukum atas kasus asusila terhadap remaja 16 tahun itu berjalan sesuai koridor.

Baca selengkapnya.

4. Ibu Rumah Tangga di Bangkalan Tewas di Tangan Selingkuhan Brondong: Pelaku Sempat Ikut Tahlilan

Satreskrim Polres Bangkalan menangkap pemuda berinisial SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31//5/2023) sore. Brondong berbadan kurus itu ditangkap atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga berinisial HH (39) (TribunMadura.com/Ahmad Faisol)

HH (39), seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur tewas di tangan selingkuhan brondongnya, SS (25).

Jenazah HH ditemukan pada pagi buta di Dusun Pradang, Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya di kebun tidak jauh dari rumahnya, Senin (29/5/2023) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Tubuh HH ditemukan ibunda, Hanifah (70) dan anak perempuan berinisial AF (16) dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka di bagian leher dan perut.

SS mengaku terpaksa menghabisi nyawa HH karena korban selalu berulang meminta pertanggung jawaban atas kehamilannya. Desakan itu terakhir kali dilontarkan korban beberapa jam sebelum tersangka SS membunuhnya dengan sebilah pisau dapur.

Ikut tahlilan

SS sempat mengikuti acara tahlilan di rumah korban pada malam pertama dan kedua.

Hal itu diungkapkan SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan Rabu malam.

“Keluarga (korban) tahu saya datang tahlilan,” ungkap SS menjawab pertanyaan penyidik.

Bahkan, brondong bertubuh ringkih itu juga mengaku turut hadir di tengah kerumunan warga saat tubuh korban ditemukan tewas di kebun depan rumahnya.

Ia juga sempat menanyakan kepada warga terkait kronologis kematian korban.

Baca selengkapnya.

5. Fakta-fakta LC Karaoke di Batang Tewas: Dianiaya di Selokan, Pelaku Kesal Korban Tolak Ajakan Nikah

Kolase Tribunnews: Seorang pemandu karaoke di Batang bernama Sofi tewas seusai dianiaya pria yang diduga adalah kekasihnya. (Instagram/@info_kejadian_pantura24 / Akun Instagram @TERANG MEDIA) ((Instagram/@info_kejadian_pantura24 / Akun Instagram @TERANG MEDIA))

Seorang lady companion (LC) karaoke atau pemandu lagu di Batang, Jawa Tengah tewas seusai diduga dianiaya seorang pria, Kamis (1/6/2023) dini hari.

Diduga kuat pelaku adalah kekasih korban, pria berinisial AP.

LC karaoke berinisial LE alias Sofi (24) tersebut, tewas seusai diduga mengalami penganiayaan berat.

Korban meninggal dunia di RSUD Limpung Kabupaten Batang.

Di tubuh Sofi penuh luka lebam akibat penganiayaan, mulai dari wajah, leher, dada, perut hingga kaki.

Diketahui AP, pria yang disebut-sebut sebagai kekasih korban berprofesi sebagai operator kafe.

Sebelum adanya penganiayaan, Sofi dan AP tampak terlibat keributan, keduanya cekcok.

Mengutip TribunJateng.com, aksi cekcok dan penganiayaan terekam dalam CCTV.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, pelaku yang juga nampak mabuk.

Korban dan pelaku pun sempat cekcok bahkan mengancam korban dengan parang.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini