Laporan Wartawan Tribun Tangerang, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Isu pecah kongsi antara Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dengan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck jadi pembicaraan masyarakat.
Apalagi keduanya terlibat saling sindir di media.
Pengamat politik Sumut, Shohibul Ansor Siregar mengatakan, sebenarnya pecah kongsi atau tidak harmonisnya antara wakil gubernur dengan gubernur bukanlah hal yang aneh namun seharusnya tidak perlu diumbar ke media.
"Menjaga sikap alias tidak memperlihatkan cekcok atawa konflik ke media wujud dari kedewasaan berpolitik," ujarnya kepada media, Minggu (4/6/2023).
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini berpandangan rakyat sangat legowo Edy maupun Ijeck maju sebagai calon gubernur terpisah pada Pilgub 2024.
"Sangat tidak dewasa bila Wagub memperlihatkan ketidakcocokkan ke publik.
Baca juga: Edy Rahmayadi Maju Lagi di Pilgub Sumut 2024, Begini Tanggapan Bobby Nasution
Tradisi demokrasi sepanjang masa di dunia biasa tidak akur antar gubernur dan wakil, begitu juga presiden dengan wakilnya," katanya.
Ia bilang Ijeck sebaiknya tidak lagi mengumbar konflik ke media.
Mereka berdua harus ingat masyarakat yang memilih keduanya jadi dwi tunggal di Pilgub 2019.
"Jangan memperlihatkan konflik meski tidak suka atau marah.
Ini bukan sesuatu yang aneh dalam demokrasi. Jangan perasaan sendiri saja yang dipikirkan. Perasaan rakyat itu bagaimana? Eramas itu nama kalian berdua," ujarnya.
Dia menuturkan, tidak ada dua matahari di dunia.
Begitu juga pemimpin hanya ada seorang saja. Jadi, masing-masing harus sadar diri.