Dewi menceritakan, pria tersebut juga terekam dalam CCTV milik PLN UP3 Binjai.
"Saya lihat pria itu tidak ada berkomunikasi dengan korban. Tapi pria itu lama duduk di sini (Taman PGRI). Dari pukul 08.00 WIB sampai siang pria itu sudah ada di taman PGRI ini," ujar Dewi.
Ia mulanya tak curiga dengan pria tersebut dan menganggap hanya orang yang sedang duduk di taman.
Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan di Jurang di Mojokerto, Diduga Korban Pembunuhan hingga Kata Petugas Keamanan
"Ciri-ciri orangnya tinggi, kulitnya putih, pakai baju sweater warna silver abu-abu, pakai celana jeans, pakai topi warna putih, pakai masker hitam, dan cuma matanya aja yang nampak," ujar Dewi.
Dewi juga mengatakan, pria tersebut sempat keluar dari dalam mobil korban.
Ia menambahkan, pria tersebut sendirian keluar dari mobil.
"Dari CCTV polisi semalam, pria tu terlihat sempat keluar dari dalam mobil korban, sama percis ditunjukan polisi juga. Dan saya juga ditanyai ciri-ciri laki-laki yang saya sebutkan, saya bilang ada melihatnya di sini, duduk sampai setengah hari," sambungnya.
"Pria itu sendirian, kemudian pun dia masuk ke dalam mobil lagi, dan pergi," ujar Dewi.
Kata Keluarga
Hariono (56) kakak korban mengaku tak menyangka atas kejadian tersebut.
"Kami sekeluarga terkejut dan menyangka atas kepergian adik saya ini," ujar Hariono sembari menahan tangisnya, Kamis (8/6/2023).
Hariono juga mengatakan, ia sempat melihat jenazah adiknya saat meninggal dunia.
"Ada tetesan darah di dalam mobil, saya menyaksikan langsung, dan saya pastikan itu adik saya," ujar Hariono.
Ia menambahkan, keluarga korban belum mengetahui motif dari dugaan pembunuhan tersebut.
"Sampai saat ini kami belum tau karena apa, tapi yang pasti dia dibunuh. Sebelum berjualan, sehari-hari fonda sebagai ibu rumah tangga. Soal dugaan dia dipaksa dibawa ke Medan bagaimana kita bilang ya, kalau ada ditemukan selopnya sebelah dilokasi dia berjualan di Kota Binjai, pasti dipaksa," ujar Hariono.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunMedan.com, Array A Argus)