News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Kematian Siswi SMA di Mamasa Terungkap, Korban Dicekik & Dilecehkan Pria yang Dikenalnya

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus kematian Hetni (16), seorang pelajar SMA yang mayatnya ditemukan di kanal jalan arteri Mamuju, Sulawesi Barat akhirnya terungkap. Korban ternyata dibunuh seorang pria yang dikenalnya. Pihak keluarga mendoakan Hetni di RS Bhayangkara Polda Sulbar sebelum dipulangkan ke kampung halaman, Desa Mannababa, Kecamatan Tandukalua, Kabupaten Mamasa, Senin (12/6/2023).

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Kasus kematian Hetni (16), seorang pelajar SMA yang mayatnya ditemukan di kanal jalan arteri Mamuju, Sulawesi Barat akhirnya terungkap.

Korban ternyata dibunuh seorang pria yang dikenalnya.

Korban juga diduga mendapatkan kekerasan seksual.

Kini polisi memburu terduga pelaku yang sudah dikantongi identitasnya.

Baca juga: Maimunah, Pelaku Pembunuhan Anak Kandung di Jember Diduga Alami Depresi

"Kami sudah kantongi identitas pelaku," kata Kasatreskrim Polresta Mamuju, AKP Jamaluddin, Selasa (13/6/2023).

AKP Jamaluddin mengatakan, pihaknya juga sudah mengamankan kendaraan yang digunakan pelaku.

Saat dilakukan penyelidikan, kendaraan tersebut diketahui sempat digadaikan kepada orang lain.

"Kami sudah minta keterangan saudara pelaku, mobil digadai Rp 2 juta, diduga setelah membuang korban ke bawah jembatan," jelasnya.

AKP Jamaluddin mengatakan pihak kepolisian menginformasikan lebih awal terkait ditemukannya sejumlah tanda-tanda kekerasan pada jasad Hetni.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, perempuan berusia 16 tahun tersebut diperkirakan meninggal dunia antara pukul 8 hingga 10 pagi.

"Iya berdasarkan pemeriksaan sementara ada lebam," ujarnya.

Awalnya Dikira Boneka

Sebelumnya warga Mamuju digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di Jl Arteri Mamuju, Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (12/6/2023).

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Ditemukan Tewas di Dalam Koper di Jurang, Ternyata Dibunuh Guru Les Musiknya

Seorang saksi mata bernama Darwin (29) mengatakan, korban ditemukan pertama kali dalam posisi telungkup.

"Jam 12 siang tadi, ketika saya pulang habis memancing saya lihat sudah dalam posisi telungkup," ungkap Darwin (29), saat dimintai keterangan wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saat melihat mayat tersebut, Darwin mengira itu adalah boneka, namun setelah dilihat lebih dekat ternyata mayat manusia.

"Perempuan masih muda, setelah itu saya coba tahan orang-orang yang lewat," tambahnya.

Ia menjelaskan, setelah meminta orang singgah kemudian ia menelepon adiknya untuk meminta aparat kepolisian turun memeriksa.

Sementara Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman, mengatakan pihaknya mengetahui adanya mayat perempuan tersebut dari laporan warga yang menghubungi call Center polisi 110.

"Setelah menghubungi call center 110 Polresta Mamuju, sehingga tim gabungan Polresta langsung bergerak cepat ke Tempat Kejadian Perkara," ucapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah membawa mayat perempuan tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

"Mayat perempuan, dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan dokter," pungkasnya.

Baca juga: ASN di Sumatera Utara Dibunuh Temannya Setelah Pulang dari Upacara Hari Lahir Pancasila

Dicekik dan Kekerasan Seksual

Sementara itu polisi menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman menyebutkan korban meninggal karena dicekik.

"Dari keterangan tim kedokteran RS Bhayangkara, ada tanda-tanda kekerasan," kata Ipda Herman saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/6/2023).

Selain itu, telah terjadi tindakan pelecehan seksual terhadap korban.

"Ada luka-luka goresan di leher dan lutut sebelah kiri korban," ujarnya.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil pemeriksaan luar korban dokter forensik.

"Ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik dan kekerasan seksual," ungkap AKBP dr Mauluddin melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/6/2023).

AKBP dr Mauluddin menyampaikan penyebab kematian berkaitan dengan tanda-tanda kekerasan fisik.

"Ditemukan di daerah leher," ujarnya.

Pergi dengan Pria

Sementara itu jasad Hetni sudah dipulangkan ke kampung halaman di Desa Mannababa, Kecamatan Tandukalua, Kabupaten Mamasa.

Jasad Hetni dijemput oleh pihak keluarga di RS Bhayangkara Mamuju sekira pukul 23.30 Wita usai dilakukan autopsi oleh pihak dokter rumah sakit.

Korban diketahui masih duduk di bangku kelas dua SMA Perintis Sindagamanik Mamasa.

Sebelum jasad korban ditemukan, pihak keluarga korban mengaku terakhir kali korban terlihat bersama seorang pemuda yang mereka kenal akrab.

"Begitu tahu Hetni menghilang, kakaknya langsung mendatangi Gepal karena dibilang itu kemarin lewat di depan rumah jam dua siang, namun kata orangtuanya sudah tidak di rumah sejak hari Rabu," ujar Roswati saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Selasa (13/6/2023).

Gepal adalah pria dari Desa Keang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Keterangan lain dari sumber Tribun-Sulbar.com, Gepal tinggal di Desa Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Mamasa.

"Tempat pastinya kami kurang tahu, tetapi kakak korban sudah bertemu orang tua Gepal," tambahnya.

Roswati menambahkan, Gepal dekat dengan keluarga korban.

Pasalnya pemuda tersebut pernah tinggal bertetangga dengan korban saat masih bekerja di salah satu perusahaan di Mamasa.

"Setelah tidak bekerja lagi, dia bawa pick up jual kelapa dengan pisang, jadi biasa singgah, kita sudah kenal baik," ucapnya.

Sebelumnya, pihak keluarga mengetahui Hetni menaiki mobil Grand Max berwarna putih dari rumahnya pada Minggu (11/6/2023) sore menuju Desa Keang.

Saat dihubungi terakhir kali sekira pukul 07.00, korban justru berada di daerah Kecamatan Bambang dan belum mendapatkan kabar hingga adanya temuan mayat di Mamuju.

"Korban sosok anak yang baik dan ramah," ungkap paman korban, Gamaliel di RS Bhayangkara Polda Sulbar, Senin (12/6/2023).

Bertemu Orang Tua Terduga Pelaku

Sebelumnya, pihak keluarga, gadis yang masih duduk di kelas dua SMA Perintis Sindagamanik itu mengaku terakhir kali terlihat bersama seorang pemuda yang mereka kenal akrab.

"Begitu tahu Hetni menghilang, kakaknya langsung mendatangi Gepal karena dibilang itu kemarin lewat di depan rumah jam dua siang, namun kata orangtuanya sudah tidak di rumah sejak hari Rabu," ujar Roswati saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Selasa (13/6/2023).

Kata dia, Gepal sendiri tinggal di Desa Keang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, namun keterangan lain ada yang mengatakan tinggal di Desa Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Mamasa.

"Tempat pastinya kami kurang tahu, tetapi kakak korban sudah bertemu orangtua Gepal," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku Dugaan Pembunuhan Gadis Mamasa, Gadai Mobil Usai Buang Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini