TRIBUNNEWS.COM - Empat kerangka bayi ditemukan sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023), oleh warga yang sedang membersihkan ladang.
Dari hasil penyelidikan sementara, kerangka bayi itu diduga merupakan hasil aborsi.
Namun, polisi belum mengetahui identitas orang tua bayi tersebut.
Kemudian pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan satu kerangka bayi.
Dia area yang sama pada Rabu (21/6/2023), polisi menemukan dua kerangka lagi.
Baca juga: 4 Kerangka Bayi Ditemukan di Banyumas, Diduga Korban Aborsi, Diperkirakan Terkubur Setahun
Sehingga, total ada 4 kerangka bayi yang ditemukan di lokasi yang sama.
Dilansir TribunBanyumas.com, kerangka pertama ditemukan oleh warga bernama Slamet (50) saat sedang membersihkan ladang.
Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Slamet sedang menggali tanah. Tiba-tiba, ia menemukan tulang manusia.
"Saya sedang menggali meratakan tanah tiba-tiba menemukan tulang yang dibungkus pakaian."
"Ada yang seperti tulang kepala dan ada yang kecil-kecil dan seperti tulang manusia," ungkapnya, Kamis (15/6/2023).
Slamet juga menemukan kain berwarna putih dan merah yang digunakan untuk membungkus jasad bayi tersebut.
Kerangka bayi tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar 50 sentimeter.
Setelah penemuan pertama itu, polisi melakukan penggalian di lokasi yang sama dan menemukan tiga kerangka bayi lainnya.
Terpisah, Ketua RT 1 RW IV Kelurahan Tanjung, Saryono, mengatakan kebun itu dulunya merupakan kolam ikan.
Di tempat itu juga berdiri sebuah gubuk yang ditempati ayah dan anak perempuannya.
"Ditinggali bapak dan anak perempuannya. Sejak saya jadi Ketua RT tiga tahun lalu, dia sudah tinggal di situ," ujar Saryono, Kamis (22/6/2023), dilansir Kompas.com.
Suryono menjelaskan, ayah dan anak itu mendirikan dan menempati gubuk itu atas seizin pemilik lahan.
Namun, kini keduanya sudah tidak tinggal di gubuk tersebut.
Kolam-kolam ikan yang sebelumnya ada juga sudah diuruk dan tidak ada lagi gubuk yang berdiri.
"Pindah dari sini belum lama, sekitar Januari atau Februari kemarin, pindah ke atas sana. Secara administrasi dia bukan warga sini," tandasnya.
Suryono menambahkan, sebelumnya, ia dan warga lainnya tak merasa curiga dengan aktivitas ayah dan anak tersebut.
Hanya saja, lanjut Suryono, keduanya dikenal tertutup.
"Mereka tinggal berdua saja, tertutup. Tapi mereka warga asli Purwokerto."
"Tapi, suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan istrinya, mereka lalu pindah sejak awal 2023, tapi pindahnya masih di satu keluarahan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, menduga masih ada kerangka bayi lain.
Baca juga: Geger Penemuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Jumlahnya Diperkirakan Terus Bertambah
Pihaknya pun melakukan penggalian lagi di lokasi yang sama tempat 4 kerangka bayi ditemukan, Kamis (22/6/2023).
"Akan kita gali lagi, kemungkinan ada potensi kerangka lain. (Penemuan) 3 kerangka hasilnya akan diketahui selanjutnya setelah pemeriksaan forensik," ungkapnya.
Saat ditemukan, kata Edy, kondisi tulang bayi sudah berserakan dan tidak utuh.
"Kemungkinan itu adalah bayi berusia satu hari sampai satu tahun."
"Tulang itu dibungkus, ada yang (dibungkus) pakai baju, ada juga kain pembungkus kasur hingga singlet," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)