News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tabungan Siswa SD di Pangandaran

Uang Tabungan Siswa Mandek, Polisi Minta Orang Tua Lapor, Timsus Tindak Tegas Guru yang Berutang

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat mengeluh tabungan anak mereka tidak dapat dicairkan karena kredit macet koperasi. - Polisi meminta orang tua siswa yang uang tabungan anaknya belum dikembalikan untuk segera melapor. Timsus akan tindak tegas para guru yang berutang.

"Alhamdulillah, hadir semua. Untuk itu, saya ucapkan terima (kasih) kepada para penunggak. Mereka respect, responnya bagus," tandasnya.

Sejumlah ibu-ibu di Pangandaran memperlihatkan tulisan uang tabungan anaknya yang belum dikembalikan pihak sekolah dalam pertemuan di samping SD Negeri 2 Kondangjajar di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (17/6/2023). (Tribun Jabar)

Kata Pihak Koperasi

Uang tabungan siswa SD di Pangandaran bermasalah karena disimpan di koperasi dan dipinjam sejumlah guru.

Akibat ulah para guru tersebut, koperasi merugi dan dituntut untuk mengembalikan uang siswa.

Salah satu koperasi yang dirugikan yakni Koperasi Tugu Cijulang.

Baca juga: Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Capai Lebih dari Rp7 Miliar, Ada Guru yang Beri Jaminan

Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang, Sobirin menyatakan jumlah guru yang meminjam uang para siswa sebanyak 62 orang.

"Mereka (guru yang pinjam) ada yang masih aktif dan ada yang tidak. Tapi, (dominan) yang sudah pensiun," paparnya, Rabu (21/6/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya, jumlah uang yang dipinjam para guru bervariasi dengan nominal paling besar mencapai Rp 200 juta.

"Di guru yang masih aktif itu sampai Rp 100 juta, di luar (sudah pensiun) ada yang sekitar Rp 200 juta," sambungnya.

Ia meminta para guru yang meminjam uang dari koperasi segera mengembalikan karena kasus ini mencoreng nama baik profesi guru.

"Karena, kita satu kesatuan atau komunitas untuk bersama-sama menjunjung tinggi harga diri kita."

"Dengan kejadian ini, jelas menurunkan harga diri kita sebagai guru. Guru di mata masyarakat sudah sangat jatuh," tegasnya.

Baca juga: Jumlah Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Bertambah jadi Rp 7,47 Miliar, Para Guru Diperiksa

Selain berutang ke koperasi, ada beberapa guru yang meminjam langsung uang tabungan siswa ke sekolah.

"Baik utang yang ke sekolahnya langsung maupun ke kami ke koperasi. Karena, kami pun punya kewajiban mengembalikan ke sekolah. Sedangkan, uangnya berada di teman-teman semua," tuturnya.

Menurutnya, jika para guru yang berutang tidak segera membayar polemik ini akan dibawa ke ranah hukum.

"Mari kita introspeksi diri, ada apa dengan kita. Ayo kita sama-sama menyelesaikan masalah ini. Karena konsekuensi dari masalah ini, jelas ke ranah hukum," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Padna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini