TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota TNI Angkatan Udara (AU) gagal mendarat saat melakukan terjun payung, Senin (10/7/2023).
Parasut yang dikenakan tidak terbuka saat terbang dan mengakibatkan anggota TNI tersebut jatuh di Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan.
Para warga yang mendengar ada suara jatuh mengharmpiri anggota TNI dan menolongnya.
Kepala Penerangan Akademi Angkatan Udara Mayor Sus Sendang Arum Mahardani, menjelaskan insiden gagal mendarat ini diakibatkan kondisi angin yang tidak stabil.
Baca juga: Oknum TNI di Kendari Diduga Rudapaksa Mahasiswi, Orangtua Korban Tuntut Ganti Rugi Sejumlah Uang
"Permasalahan pada payung yang tidak mengembang sempurna dan kondisi angin yang relatif tidak stabil," ujarnya.
Meski demikian, dirinya pun memastikan, penerjun tersebut selamat dan dalam kondisi stabil.
Hanya saja, penerjun mengalami cidera pada lengan bagian kiri.
"Alhamdulillah saat ini semua sudah tertangani, dan mohon doa kepada rekan media agar penerjun lekas pulih," ungkapnya.
Ia menjelaskan kegiatan terjun payung ini memang rutin diselenggarakan.
"Kegiatan terjun tersebut merupakan kegiatan rutin, sebagai refreshing terjun pada drop zone yang telah ditentukan," tutupnya.
Baca juga: Serda Buntora Diduga Curi Mobil Milik Sopir Taksi Online, Korban Sudah Laporkan Oknum TNI ke Pomdam
Penerjun yang gagal mendarat di Lingkungan Tumalia, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, Maros langsung dilarikan ke RSUD dr La Palaloi Maros untuk mendapatkan pertolongan medis.
Direktur Utama RSUD dr La Palaloi Maros, Sri Syamsinar, menjelaskan penerjun tersebut bernama Jusriadi (40)
Tiba di RSUD dr La Palaloi pukul 10.10 Wita.
"Pasien masuk UGD setelah jatuh saat mendarat terjun payung," katanya saat dikonfirmasi Senin (10/7/2023).