TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur, Jawa Barat bernama Ida (38) telah diketahui setelah dilaporkan menghilang di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Ida disebut menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Ida dikabarkan disekap oleh sekelompok orang asal Bangladesh di Dubai dan dijadikan pekerja seks.
Kuasa hukum keluarga Ida, Salatudin Gayo mengatakan keberadaan Ida telah diketahui tim Mabes Polri dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai.
Selain Ida, ada tiga PMI lainnya yang juga disekap.
"Tidak hanya Ida saja, namun tim juga berhasil menemukan dan mengamankan tiga orang PMI lainnya asal Indonesia," paparnya, Selasa (11/7/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Kabur dari Rumah Rumah Majikan karena Tersiksa, PMI Asal Cianjur Hilang dan Diduga Dijebak Jadi PSK
Menurutnya Ida menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan meminta petugas kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
"Kita meminta semua sindikat yang terlibat dalam kasus ini ditangkap, karena baru satu orang tersangka yang berhasil diamankan polisi, yakni tersangka H Rahmat," lanjutnya.
Diketahui, Ida berangkat bekerja ke Timur Tengah pada tahun 2022.
Keluarga Ida melaporkan wanita yang memiliki dua anak tersebut hilang kontak sejak dua bulan terakhir.
Suami Ida, Surayana mengatakan istrinya sempat mengeluh terkait pekerjaan di media sosial Facebook.
"Saat dikirim sponsor asal Cianjur, istri saya ditempatkan di Dubai. Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," ungkapnya, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Selamatkan 2.002 Korban TPPO, Polisi Ungkap Beragam Modusnya: ABK, PSK dan Eksploitasi Anak
Karena tidak betah, Ida tergiur tawaran pekerjaan lain yang didapat di media sosial.
"Saat sering curhat di media sosial, tidak lama istri saya didekati seseorang asal Indonesia yang mengiming-imingi pekerjaan yang lebih enak dengan gaji yang cukup besar," tambahnya.
Pria yang baru dikenal di Facebook meminta Ida untuk kabur dari rumah majikannya di Dubai.
Setelah kabur, Ida diminta masuk ke dalam sebuah mobil yang berisi dua pria berbadan besar.
"Sempat ada komunikasi istri saya menyebutkan berada di sebuah ruangan yang gelap seperti di dalam penjara, dan kalau tidak menuruti perintah komplotan itu istri saya sering dipukul," tuturnya.
Ponsel Ida kemudian direbut oleh pria yang ada di dalam mobil dan kemudian ia melaporkan istrinya telah menghilang.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi/Rheina Sukmawati)