TRIBUNNEWS.COM - Konten kreator yang fokus dalam gerakan kebersihan lingkungan, Pandawara Grup, belakangan ini kembali viral di media sosial.
Aksinya bersih-bersih sampah tak ayal membuat masyarakat tergerak untuk membantu Pandawara.
Bahkan berkat upayanya menjaga lingkungan, kelompok ini dinobatkan sebagai salah satu TikTok Local Heroes dalam "Year on TikTok 2022", laporan tahunan yang berisi tren, momen, dan kreator paling populer di TikTok tahun 2022.
Terbaru, Pandawara mengajak warga untuk membersihkan sampah di pantai yang mereka nobatkan sebagai pantai terkotor kedua di Indonesia.
Hal ini diketahui dari unggahan Instagram ofisial @pandawaragroup pada Minggu (9/7/2023).
Pantai tersebut adalah Pantai Sukaraja, Bandar Lampung yang dibersihkan pada Senin (10/7/2023).
Terlihat, ribuan warga kota yang berjuluk Tapis Berseri bergotong royong untuk membersihkan pantai yang berlokasi di Jalan Ikan Selar, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras sejak pukul 07.00 WIB.
Meski hujan deras sempat turun, tetapi ribuan warga yang didominasi dari kalangan pemuda itu tampak bersemangat membersihkan pantai.
Bahkan, pejabat dan aparat setempat juga ikut gerakan memunguti sampah di Pantai Sukaraja.
Baca juga: Dinobatkan Jadi TikTok Local Heroes 2022, Intip Sederet Fakta Menarik Pandawara Group
Wali Kota enggan disebut nimbrung
Dikutip dari TribunBandarLampung.com, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, juga terlihat ikut turun dalam aksi bersih-bersih pantai tersebut.
Eva Dwiana menyebut, gerakan yang sama sudah sering dilakukan oleh pihaknya.
Tetapi, kali ini jauh lebih banyak masyarakat yang ikut lantaran diviralkan oleh Pandawara.
Ia pun membantah jika disebut hanya sekadar ikut aksi tersebut lantaran sudah menjadi viral.
"Kita ini bukan nimbrung ya," tegas Eva Dwiana, Senin (10/7/2023).
Lebih lanjut, ia menerangkan pihaknya kerap membersihkan pesisir pantai sebelumnya.
"Forkopimda semuanya sudah sering membersihkan sampah di pesisir pantai, tak hanya di sini saja," ujarnya.
"Akan tetapi, sekarang kan disosialisasikan Pandawara Grup, makanya semua komunitas, semua masyarakat turun," kata Eva Dwiana.
Pandawara tak bermaksud menyinggung
TikTokers Pandawara yang digawangi Gilang Rahma, Rafli Pasya, Agung Permana, Rifki Sa'dulah, dan Muchamad Ikhsan mengatakan, kegiatan yang mereka inisiasikan ini bukan bertujuan untuk viral semata.
Hal itu dikatakan oleh Gilang di sela kegiatan bersih Pantai Sukaraja, dikutip dari Kompas.com.
"Pandawara tidak pernah menyinggung siapa pun, kita selalu ekspos dan menginformasikan ke warga Indonesia apa yang kita dapatkan, dan tidak kita lebih-lebihkan," jelas Gilang, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Update Kondisi Korban Selamat Jatuhnya Lift Sekolah Azzahra Bandar Lampung: Kaki Masih Mati Rasa
Ia melanjutkan, gerakan ini tidak bermaksud untuk menyalahkan salah satu pihak yang terkait.
Tetapi, Pandawara memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
"Kami ingin membuat masyarakat tidak saling menyalahkan lagi soal sampah ini. Karena, memang sebetulnya dalam hakikatnya soal sampah ini adalah tugas dari semua manusia di dunia ini dan yang terpenting masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
Penobatan pantai terkotor
Terkait penobatan, Gilang melanjutkan Pandawara tidak semena-meda menyebutkan Pantai Sukaraja menjadi pantai terkotor kedua se-Indonesia.
Pasalnya, mereka memiliki rekan di berbagai daerah di Indonesia yang siap memberikan informasi terkait pantai yang kotor.
Survei dan laporan dari rekan berbagai daerah inilah yang menjadi landasan Pandawara memberikan label terkotor kedua untuk Pantai Sukaraja, dikutip dari TribunBandarLampung.com.
Gilang pun juga menyebut skala sampah yang ada di pantai menjadi tolok ukur penobatan ini.
"Makanya kita punya alasan kenapa kita bilang pantai ini terkotor nomor dua se-Indonesia. Karena kita sebelumnya menemukan pantai paling kotor yakni di Pandeglang itu nomor satu," ujarnya.
"Itu kurang lebih lebar bibir pantai yang ditumpuki sampah bisa sampai 500 meter," pungkas Gilang.
300 ton sampah diangkut
Mengutip Kompas.com, diperkirakan lebih dari 300 ton sampah diangkut dari pesisir Pantai Sukaraja.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bandar Lampung, Budiman Mega.
"Iya 300 ton, kita buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung," kata dia di lokasi.
Dinas LH mengerahkan sebanyak 40 armada truk dan 400 orang personel untuk mengangkut sampah di Pantai Sukaraja.
"Jadi sitem rit (perjalanan bolak-balik) truk itu, kita bersama berkerja membersihkan sampah ini," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan dengan sejumlah instansi untuk mengulang kegiatan bersih-bersih pantai ini.
"Kegiatan seperti ini sebenarnya sudah rutin kita jalankan kita gerakkan bersama mitra-mitra lingkungan. Dan kami juga sudah berkoordinasi untuk kedepannya melakukan hal seperti ini lagi dua bulan sekali. Intinya, kita mengajak peran serta masyarakat menciptakan kebersihan," kata Budiman.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBandarLampung.com/Riana Mita Ristanti, Kompas.com/Tri Purna Jaya)