Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - PT Pos Indonesia (Persero) telah menyalurkan bansos sembako dan PKH tahap 2 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kenaikan jumlah keluarga penerima manfaat mencapai 3 kali lipat.
Firman Taufik selaku Satgas Bansos KCU Makassar mengatakan, alokasi di KCU Makassar tahap 1 sebanyak 8.326 KPM namun tahap ke- 2 mencapi sekitar 21 ribu sehingga ada peningkatan kurang lebih 300 persen.
Baca juga: KPK Dalami Pendistribusian Bansos Beras di Kemensos yang Tak Sesuai Peruntukan
Mengalami lonjakan KPM cukup tinggi, Pos Indonesia tak mengalami kendala dalam penyaluran karena untuk memastikan bansos tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran dilakukan penambahan jumlah petugas juru bayar dan jumlah titik penyaluran.
“Pada prinsipnya kita ingin pembayaran dilakukan dengan cepat agar dana bisa diterima KPM sehingga petugas juru bayar dan titik bayar ditambah disesuaikan dengan domisili KPM sehingga KPM tidak perlu keluar ongkos banyak untuk ke titik penyaluran.
Tahap 2 perlu kita susun kembali bahwa ketika jumlah KPM banyak akan kita tambah titik pembayaran sehingga bisa depat tersalurkan,” kata Firman dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
Adapun metode penyaluran yang digunakan melalui tiga cara, yakni dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi lansia, disabilitas, maupun yang sedang sakit sehingga penyaluran bansos sembako dan PKH dapat berjalan sesuai target.
“Persentasi pembayaran jelang Idul Adha 75 persen sehingga mayoritas KPM menerima dana sebelum Idul Adha,” ucapnya.
Selain berpegang pada prinsip penyaluran cepat dan tepat, Pos Indonesia juga mengedepankan akuntabilitas sehingga data tersalurkan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca juga: Survei Populi: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi Meningkat, Program Bansos Harus Diteruskan
Untuk itu Pos Indonesia membekali petugas juru bayar dengan aplikasi PGC (Pos Giro Cash) agar setiap penyaluran dapat dilaporkan realtime.
“Pembayaran dilakukan melalui aplikasi yang dipegang oleh petugas juru bayar. KPM harus menyediakan dokumen kependudukannya sehingga saat dilakukan pembayaran tidak menemui kendala. Aplikasi kami dilengkapi geotagging dan memotret wajah maupun rumah penerima,” ucapnya.
Mengenai penggunaan aplikasi tersebut disebutkan Firman, menjadi keunggulan layanan yang diberikan Pos Indonesia.
Beberapa kelebihan kenapa pembayaran dilakukan melalui PT Pos, yaitu pembayaran dilakukan melalui platform digital yang terhubung ke database sehingga realisasi bayar pada hari itu bisa diketahui oleh pihak pemberi kerja, dalam hal ini Kemensos.
"Di aplikasi kita dilengkapi foto penerima sehingga kecil kemungkinan terjadi salah bayar, pembayaran oleh PT Pos tanpa potongan satu sen pun, jika KPM kondisi tidak memungkinkan mengambil dana cukup dilaporkan ke pihak kami dan akan kami lakukan kunjungan ke rumah KPM untuk pembayaran,” ujarnya.